Sydney (ANTARA News) - Perdana Menteri (PM) Australia, John Howard pada Jumat menolak peringatan dari China, agar tidak bertemu dengan pemimpin spiritual umat Budha, Dalai Lama, pada Juni 2007. Pihak Beijing mengeluarkan peringatan yang agak terselubung kepada para pemimpin politik Australia, agar tak bertemu dengan pemimpin spiritual dari Tibet yang berada di pengasingan tersebut dalam kunjungannya ke Australia. Wanita juru bicara Kementerian Luar Negeri China mendesak, agar para pemimpin Australia, agar "tetap siaga penuh" mengenai tindakan dan ucapan yang bertujuan memecah China. Tetapi Howard, yang mempertimbangkan pertemuan dengan Dalai Lama, mengatakan bahwa ia akan membuat keputusan berdasarkan apa yang dianggapnya benar. "Saya tahu bahwa negara ini memiliki hubungan baik dengan China, tetapi mengenai dengan siapa saya bertemu, itu adalah masalah bagi saya, dan saya tak meminta saran dari orang lain, tak peduli siapa pun dia. Saya kira pemerintah Australia mengerti bahwa saya bukan orang macam itu, dan jika saya bisa bertemu dengan Dalai Lama, saya akan melakukannya," ujarnya. Howard dan pemimpin partai oposisi Buruh, Kevin Rudd, awal pekan ini mengatakan bahwa mereka takkan bertemu dengan Dalai Lama selama kunjungan pemimpin spiritual di pengasingan tersebut. Mereka berdua dikecam oleh pemimpin partai Greeens Australia, Bob Brown, yang mengatakan bahwa para pemimpin Australia terlalu mudah mengalah terhadap keinginan China, akibat lonjakan eksport mineral Australia ke China. Sampai Rabu, kedua pemimpin itu berjanji akan memeriksa catatan acara mereka untuk mengidentifikasi saat yang mungkin bagi dilakukannya pertemuan. Howard, yang bertemu dengan Dalai Lama selama kunjungan 1996, mengatakan bahwa hal itu bukan masalah besar. "Itu hanya masalah apakah itu cocok bagi saya untuk melakukannya pada kesempatan ini. Saya tak dapat bertemu dengan setiap orang, tapi saya menjelaskan bahwa saya akan memutuskan sesuai dengan apa yang pikir memiliki kepentingan Australia mengenai siapa yang saya temui. Dan, saya takkan menerima saran dari siapa pun juga," katanya. (*) Dalai Lama (71), yang telah memimpin pemerintah Tibet di pengasingan di India sejak 1959, setelah ia melarikan diri akibat pengambil-alihan Tibet oleh China, dan direncanakan mengunjungi Australia selama 10 hari mulai 6 Juni 2007. China memandang dia sebagai pemimpin gerakan kemerdekaan Tibet, kendati Lama telah membantah sinyalemen itu, dan mengatakan bahwa dirinya hanya mengingini otonomi bagi Tibet. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007