Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah LSM yang tergabung dalam Koalisi Pemantau Peradilan (KPP) pada Senin (21/5) akan menemui Komisi Yudisial (KY) untuk merekomendasikan nama-nama calon hakim agung yang dianggap pantas menjalani seleksi di DPR. Direktur Bantuan Hukum dan Advokasi YLBHI, Taufik Basari yang juga tergabung dalam koalisi di Jakarta, Sabtu, mengatakan, KPP akan diterima langsung oleh Ketua KY Busyro Muqoddas. Semula, KPP dijadwalkan akan bertemu dengan ketua KY pada pukul 14.00 WIB. Pertemuan itu akhirnya diajukan menjadi pukul 10.00 pada hari yang sama karena Busyro Muqoddas akan ke luar kota siang harinya. Menurut Taufik, dalam pertemuan itu KPP akan merekomendasikan sejumlah nama yang dianggap pantas menjalani seleksi tahap selanjutnya, yaitu uji kelayakan dan kepatutan di DPR. "Kami akan mengajukan yang benar-benar berkompeten," katanya tanpa mau merinci nama-nama yang dimaksud. Lebih lanjut Taufik mengatakan rekomendasi beberapa nama itu diperoleh dari penilaian terhadap kualitas calon selama mengikuti seleksi wawancara sejak 10 Mei 2007 hingga 15 Mei 2007 lalu. Selain dari hasil kajian yang dilakukan oleh tim KKP selama proses wawancara, sumber panilaian juga didapat dari transkrip dan notulensi wawancara. Secara umum, kata Taufik, seorang hakim agung harus menguasai berbagai jenis pengetahuan hukum. Hal itu sangat erat terkait dengan keberadaan MA yang akan menghasilkan putusan peradilan yang tertinggi. Menurut Taufik, putusan MA harus dihasilkan oleh hakim dengan pengetahuan yang dapat dipercaya, karena pada akhirnya putusan tersebut akan menjadi patokan bagi lembaga peradilan di bawahnya. Sejak 11 Mei 2007 hingga 15 Mei 2007, KY menggelar wawancara terhadap 16 calon hakim agung. Sebanyak 16 calon hakim agung yang tersisa itu terdiri atas 10 hakim karir dan enam non karir. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007