Kebumen (ANTARA News) - Setelah terjadi gelombang pasang biasanya para nelayan di pantai selatan Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah akan panen raya ikan, kata Kepala Tempat Pelalangan Ikan (TPI) Pasir, Kebumen, Darsono. "Kami optimis, meskipun kemarin (18/5) ada gelombang pasang besar dan nelayan sampai sekarang belum melaut, target pendapatan bisa tercapai tahun ini, karena biasanya setelah ada gelombang besar, akan ada panen raya," katanya di Kebumen, Sabtu. Ia mengatakan, gelombang pasang di kawasan pantai itu hampir terjadi setiap tahun. Biasanya gelombang pasang terjadi bulan Juli hingga Agustus, namun tahun 2007 terjadi Mei. Para nelayan, katanya, mulai pertengahan April banyak yang tidak melaut karena sudah melihat tanda-tanda terjadi gelombang laut yang tinggi. Mereka menghindari gelombang pasang dengan tidak melaut. Pascagelombang pasang Jumat (18/5) para nelayan sibuk memperbaiki perahu dan peralatan yang rusak. Sejumlah nelayan lain menggarap lahan pertanian dan peternakannya. Ia mengatakan, di TPI Pasir terdapat 371 perahu nelayan, namun yang turun ke laut akhir-akhir ini antara 10 hingga 20 perahu. Akibatnya, katanya, pendapatan TPI Pasir perhari yang antara lima juta rupiah hingga Rp15 juta akhir-akhir ini mengalami penurunan menjadi antara Rp700 ribu hingga satu juta rupiah. Ia menjelaskan, target pendapatan TPI Pasir pada tahun 2006 yang sekitar Rp3,7 miliar, realisasinya mencapai Rp7,1 miliar. Target pada tahun 2007 yang sekitar Rp7,5 miliar, selama Januari hingga Maret tahun 2007 sudah mencapai sekitar Rp3,3 miliar. Gelombang pasang yang menghantam Pantai Pasir hingga setinggi sekitar tujuh meter pada Jumat (18/5) pagi telah mengakibatkan 11 perahu nelayan setempat rusak total, 50 rusak ringan, sedangkan puluhan set jaring rusak. Petugas setempat masih melakukan pendataan secara menyeluruh tentang total kerusakan dan kerugian yang dialami para nelayan. Di TPI Pedalen dan TPI Srati yang juga dihantam gelombang pasang masih ada jaring milik nelayan yang tertimbun pasir.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007