Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pemuda dan Olahraga berjanji akan mencairkan honor bulan April dan Mei 2017 bagi 1.020 atlet pemusatan pelatihan nasional maupun atlet disabilitas pada Selasa (13/6).

"Pejabat pembuat komitmen Satlak Prima, bendahara Satlak Prima, dan Kepala Bagian Verifikasi Keuangan Kementerian Pemuda dan Olahraga hari ini mempercepat proses administrasi honor atlet di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Jakarta Timur," kata Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewa Broto di Jakarta, Senin.

Kemenpora, lanjut Gatot, berjanji akan membayarkan honor atlet-atlet pelatnas pada Senin atau paling lambat pada Selasa menyusul komitmen Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi tentang pencairan honor atlet.

"Kami mengharapkan proses administrasi itu berjalan lancar dan sehingga honor dapat ditransfer ke rekening setiap atlet," kata Gatot.

Gatot mengatakan honor atlet yang sudah ditransfer pada Jumat (9/6) yaitu atlet pelatnas cabang bulu tangkis, golf, wushu, anggar, squash, jet ski, dan atlet-atlet disabilitas. Selain itu, honor pegawai Satlak Prima juga telah ditransfer pada Jumat.

Kemenpora, lanjut Gatot, berjanji akan mentransfer honor atlet-atlet 36 cabang olahraga lain pada Selasa (13/6). Tiga puluh enam cabang itu adalah angkat besi, kano, dayung, perahu naga, ski air, cabang sepatu roda, triathlon, sepak takraw, tenis, selancar air, senam, panahan, atletik, renang, berkuda, balap sepeda, dan loncat indah.

Kemudian, polo air, renang indah, panjat tebing, karate, tinju, taekwondo, menembak, jujitsu, kurash, judo, muaythai, gulat, bowling, tenis meja, soft tenis, voli pantai, sambo, paralayang, dan layar.

"Dari 830 atlet yang telah diajukan honor mereka, sebanyak 41 atlet pada April dan 49 atlet pada Mei, sampai saat ini tidak dapat diproses karena empat hal yaitu rekening sama dengan atlet lain, nama di kartu penduduk dan nama di rekening berbeda," kata Gatot.

Dua alasan lain honor atlet belum tertransfer adalah alamat atlet dan NPWP tidak sesuai, serta terdapat perbedaan tanda baca pada data atlet.

"Bendahara Kemenpora akan memproses data atlet yang belum dapat menerima honor sehingga besok dapat diterima para atlet," kata Gatot.

Gatot mengatakan persoalan keterlambatan honor atlet-atlet pelatnas, akomodasi atlet, dan dana kejuaraan uji coba menyusul regulasi baru keuangan negara yang mempengaruhi proses anggaran Kemenpora.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2017