Jakarta (ANTARA News) - Tender proyek pengadaan barang dan jasa publik pada kementerian atau lembaga negara (K/L) hingga saat ini telah selesai sekitar 70 persen. "Contohnya di Bappenas, dari 14 paket tinggal dua. Diharapkan hingga triwulan II, semua proses tender sudah dapat diselesaikan dengan efisien," kata Kepala Pusat Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Bappenas, Agus Rahardjo di Jakarta, Senin. Namun, dia menambahkan, hal itu bukan berarti proses tender belanja barang dan jasa akan berakhir pada triwulan II, karena masih ada APBN Perubahan (APBNP). "Masih ada tender lagi untuk APBNP. Tapi di APBNP diupayakan pembangunan fisik sedikit, kecuali rehabilitasi paska bencana yang tidak butuh tender," katanya. Dia menjanjikan, pihaknya akan membuat laporan secara menyeluruh mengenai pengadaan barang dan jasa publik K/L ini setelah triwulan II berakhir. Menurut dia, pihaknya selama ini fokus kepada Departemen Pekerjaan Umum (PU) mengingat mereka memiliki anggaran belanja barang dan jasa publik paling besar dan mereka telah menerapkan sistem semi-elektronis dalam proses pengadaannya. "Sepanjang 2006, dari 120 proyek senilai Rp3,9 triliun bisa dihemat menjadi Rp2,2 triliun," katanya. Dia menambahkan, penerapan sistem elektronis penuh dalam pengadaan barang dan jasa publik K/L sulit untuk dilakukan karena Indonesia belum memiliki UU yang mengakui tandatangan dan materai elektronis. "Proses pengumuman sudah elektronis, tapi penyerahan dokumen penawaran masih harus dilakukan secara manual," katanya. Sebelumnya, Meneg PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta mengatakan, pihaknya berharap efisiensi atau penghematan belanja barang dan jasa publik K/L pada 2007 ini diharapkan mencapai 30-40 persen dari total belanja barang dan jasa K/L 2007 yang mencapai Rp240 triliun atau senilai Rp60 triliun hingga Rp70 triliun.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007