Batam (ANTARA News) - Langkah Bank Sentral China menaikkan suku bunga serta memperlebar kisaran pergerakan yuan makin memperkuat nilai rupiah atas dolar AS. Hal tersebut dikatakan analis mata uang dari Thompson Financial, Mukhtar Hasan, kepada Radio Singapura Internasional, seperti dikutip ANTARA di Batam, Rabu. Ia mengatakan kenaikan yuan menyebabkan aliran modal internasional memasuki pasaran China untuk meraih keuntungan dari suku bunga. "Tidak hanya China, tapi juga negara di Asia tenggara, termasuk Indonesia," katanya. Selain menguatnya yuan, ia mengatakan kenaikan mata uang di Asia Tenggara juga disebabkan nilai tukar yen Jepang terhadap dollar Amerika yang masih lemah. "Pelemahan nilai yen memberikan peluang bagi para 'fund manager' meminjam yen bagi investasi ke mata uang yang menjanjikan suku bunga tinggi, termasuk rupiah," katanya. Ia menambahkan hal tersebut merupakan fenomena yang terjadi di tahun 2006 dan masih berlangsung sampai sekarang ini. "Istilahnya Yen Carry Trade," jelas Mukhtar. Ia menuturkan aliran modal dari negara yang suku bunga rendah ke bersuku bunga tinggi menyebabkan banyak modal asing masuk ke Indonesia. "Arus mereka semakin deras karena para fund manager ingin mengambil untung dari tingginya suku bunga yang ditawarkan sebelum Bank Indonesia menurunkan lagi tingkat suku bunga," kata Mukhtar menjelaskan. Sementara itu, ia memperkirakan rupiah akan menguat terus pekan ini sesuai dengan pernyataan gubernur Bank Indonesia, Burhanudin Abdullah, yang mengatakan rupiah akan terus menguat sampai akhir tahun. Menurut Mukhtar, komentar dari para petinggi Bank Indonesia memberikan sentimen positif bagi rupiah. Jika pada 2006 BI berhasil menstabilkan rupiah di kisaran 9.000, maka di paruh kedua 2007, BI mungkin bisa mempertahankan rentang nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika antara 8.500 sampai 9.000, tambahnya. Sementara itu, ia memperkirakan pekan ini rupiah kemungkinan akan bergerak pada kisaran 8.500-an. "Namun minggu depan, karena permintaan dolar yang meningkat dari perusahaan lokal yang memang menjadi fenomena bulanan, maka rupiah saya jangkakan berada pada level 8.600," terangnya. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007