Yogyakarta (ANTARA News) - Era reformasi yang tengah dialami bangsa Indonesia saat ini telah memunculkan semangat pengelompokan yang semakin bersifat primordial dan kultural, kata Prof Dr Dahlan Thaib, di Yogyakarta, Rabu. Pada sarasehan Kebangkitan Nasional di Kantor Badan Informasi Daerah (BID) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Dahlan yang juga Asisten Pemerintahan Setda DIY mengatakan begitu luas dan maraknya fenomena pengelompokan itu, banyak pihak melihatnya sebagai awal dari proses disintegrasi bangsa dan ancaman bagi negara kesatuan. "Jika dibiarkan fenomena pengelompokan primordial dan kultural itu akan sangat berbahaya," katanya. Karena itu, kata Dahlan, dalam memaknai Kebangkitan Nasional dan wacana Indonesia Baru ke depan, diperlukan korelasi antara kesadaran sejarah, fakta sosial, dan semangat nasionalisme itu sendiri. Sebenarnya harapan Indonesia Baru terletak pada kemampuan figur pimpinan nasional untuk memberikan perlindungan dan rasa aman pada rakyatnya, dengan memberi teladan yang baik serta mendengarkan suara dan keinginan rakyat. "Selain itu, membangun solidaritas nasional dalam hubungan antarwarga bangsa tanpa membedakan suku, agama, ras dan golongan," kata Dahlan. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007