Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah terus memantau pergerakan harga minyak dunia yang akhir-akhir ini mengalami kenaikan hingga mencapai sekitar 70 dolar AS per barel padahal asumsi harga minyak di APBN 2007 hanya 63 dolar AS. "Kita mesti amati terus gejala seperti ini. Ini terkait dengan masalah-masalah politik. Jadi kita mesti lihat dulu perkembangan politiknya seperti apa," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebelum rakor membahas masalah energi di Gedung Departemen Keuangan Jakarta, Rabu. Namun, menurut Purnomo, perkembangan harga minyak dunia saat ini belum perlu dikhawatirkan karena harga yang terlihat saat ini merupakan harga Brent, bukan harga Indonesia Crude Price (ICP). "Kalau kita melihat harga Brent memang tinggi, spread/selisih dengan ICP masih sekitar 3 hingga 4 dolar AS per barel. ICP masih bertengger di level 63 hingga 65 dolar As per barel," katanya. Ketika ditanya bagaimana antisipasi di dalam negeri terhadap kenaikan harga minyak itu terutama menyangkut subsidi di APBN, Purnomo mengatakan, masih ada waktu untuk menetapkan asumsi yang lebih pas di APBNP 2007. "Kita masih ada kesempatan di semester II untuk nantinya dimasukkan di APBNP. Kita masih ada waktu," katanya.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007