Hamburg (ANTARA News) - Aksi pemrotes pertemuan puncak pemimpin Kelompok 20 Negara (Group 20 atau G20) di Hamburg, Jerman, berujung bentrokan dengan polisi pada Kamis malam (6/7), dan beberapa orang dilaporkan cedera, serta ditangkap aparat keamanan.

Pertemuan terbuka anti-globalisasi bertajuk Welcome to Hell (Selamat Datang ke Neraka) digelar pada Kamis sore waktu setempat secara damai, namun belakangan berubah rusuhan pada malam harinya, sehingga polisi menggunakan semprotan air, semprotan lada dan pentungan untuk membubarkan aksi massa, demikian laporan kantor berita Xinhua China.

Kepolisian Kota Hamburg melalui akun Twitter menyatakan bahwa jumlah pemrotes bertambah jadi 12.000 pada malam hari, dan menyeru pemrotes damai agar menjauhkan diri dari pemrotes perusuh.

"Pelaku kerusuhan membekali diri mereka dengan perancah dan batu. Kami terkejut dengan aksi kekerasan ini," catat Kepolisian Kota Hamburg.

Di beberapa tempat di Hamburg juga terjadi serangan terhadap personel kondisi darurat dan kerusakan harta dilaporkan, catat polisi.

Selain itu, sebanyak 15 polisi cedera, dan tiga di antara mereka harus dirawat di rumah sakit.

Stasiun N-TV mengutip Andreas Blechschmidt, seorang penyelenggara demonstrasi Welcome to Hell, yang mengatakan beberapa demonstran cedera, termasuk mereka yang cedera akibat dipentung polisi.

Aksi pemrotes dimulai dengan pawai dan berujung rusuh menyerang aparat keamanan, sehingga semakin banyak polisi didatangkan.

Polisi Kota Hamburg juga melaporkan meletusnya bentrokan baru oleh "banyak orang bertopeng". Kerusuhan itu ditujukan menjarah harta rakyat.

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2017