Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membantah keras tuduhan bahwa ia bersama Wapres Jusuf Kalla telah menerima dana non budgeter dari Departemen Perikanan dan Kelautan (DKP) maupun donatur asing dari Washington, AS, untuk mendanai kampanyenya pada pemilihan presiden 2004 lalu, dan mengganggap tuduhan itu sebagai fitnah. "Saya dan Pak Jusuf Kalla jelas, sekali lagi jelas, tidak pernah menerima dana DKP. Dengan demikian opini yang dibangun tidak benar dan tidak sehat," katanya dalam jumpa pers di halaman belakang Istana Merdeka Jakarta, Jumat. Dalam jumpa pers tersebut Presiden Yudhoyono didampingi Mensesneg Hatta Radjasa, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi serta Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng dan Dino Patti Djalal. Kepala Negara mengatakan, lebih dari 10 hari terakhir ini bergulir isu dana DKP dan dana asing yang diterima capres pada Pilpres 2004. "Ini kemudian menjadi isu politik karena diketahui salah satu capres, Amien Rais menerima dana DKP dari mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri. Kemudian saudara Amien Rais mengembangkan wacana kemungkinan ada capres lain yang menerima dana DKP dan dana asing asing dari Washington," katanya. Yudhoyono mengaku semula enggan menanggapi isu tersebut namun akhirnya ia merasa harus menyampaikan langsung karena telah menyangkut nama baik dirinya yang dilindungi hukum. "Di kalangan masyarakat mulai muncul opini apakah isu yang dikembangkan saudara Amien Rais benar. Saya selama ini terus menahan diri dan tidak ingin menanggapi pernyataan saudara Amien Rais," katanya. Menyangkut disebut-sebutnya sejumlah nama tim kampanye SBY-JK yang menerima aliran dana DKP, Yudhoyono memastikan tidak ada anggota tim kampanye SBY-JK yang menerima dana tersebut. "Saya persilakan saudara mengecek kepada yang bersangkutan. Saudara Imam Addaruqutni dan Munawar Fuad bukan anggota Tim Kampanye SBY-JK, demikian pula Blora Center," tegasnya. Yudhoyono menambahkan, bagi mereka yang disebut-sebut menerima namun merasa tidak menerima, jelaskan bahwa tidak menerima. Tidak boleh kita memaksa seseorang yang nyata-nyata tidak menerima, harus mengaku menerima," katanya. Dana Washington Terkait isu yang diangkat Amien Rais tentang adanya capres pada Pilpres 2004 yang menerima dana dari Washington, Yudhoyono mengatakan, setelah dirinya menelaah, ternyata tudingan itu diarahkan pada pasangan SBY-JK. "Tuduhan ini sungguh keterlaluan, fitnah yang kejam, Nauzubillah. Saya jelaskan kepada seluruh rakyat, tidak ada satu dolar pun yang diterima pasangan SBY-JK, yang dituduhkan berasal dari luar negeri atau Washington itu," katanya. Menyangkut pernyataan Amien Rais tentang adanya surat dari Washington, Yudhoyono mempersilakan KPU secara jujur mengatakan apa yang dimaksud surat dari Washington itu. "Saya sudah mendengar dari beberapa anggota KPU mengenai hal itu, tetapi biarlah KPU menjelaskan sendiri ke publik secara jujur dan apa adanya," katanya.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007