Tokyo (ANTARA News) - Para pemimpin negara-negara Kelompok Delapan (G8) mengecam ujicoba senjata nuklir Korea Utara yang dilakukan Oktober lalu dalam pernyataan yang akan dikeluarkan pada konferensi tingkat tinggi (KTT) bulan depan di Heiligendamn, Jerman, kata sumber-sumber pemerintah Jepang Ahad. Dalam pernyataan kecaman yang keras, mereka akan menyatakan tes nuklir yang dilakukan Korea Utara merupakan `ancaman bagi perdamaian dan stabilitas,` kata para sumber. Dalam pernyataan itu, para pemimpin juga akan menyerukan Pyongyang untuk melaksanakan tahapan denuklirisasi pertama seperti yang dijanjikan dalam perundingan enam negara mengenai persoalan nuklirnya pada Februari lalu, dan memusnahkan senjata-senjata nuklirnya serta program-program nuklirnya yang masih ada, kata mereka. Menyinggung resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan untuk diberikannya sanksi keras terhadap Korea Utara, yang kemudian diterima dengan suara mutlak setelah Pyongyang melakukan ledakan bahwah tanah, para pemimpin akan mengumumkan dukungan mereka kepada resolusi dan mengulangi penolakan terhadap negara-negara anggota PBB yang menolak resolusi tersebut. Namun pernyataan itu tampaknya akan terhenti sesaat karena adanya pernyataan bahwa ujicoba nuklir itu merupakan `ancaman bagi masyarakat internasional` seperti dalam resolusi Dewan Keamanan, saat Rusia menentang usulan Jepang yang menyatakan bahwa tes nuklir tersebut merupakan ancaman bagi seluruh masyarakat internasional. Rusia ketika itu menyatakan tes nuklir Pyongyang cukup menjadi ancaman bagi masalah `regional`, kata sumber-sumber tersebut. Para pemimpin G-8, sepertinya ingin menyatakan penculikan warga Jepang oleh Korea Utara dengan menggunakan kata-kata `keprihatinan kemanusiaan` seperti yang diinginkan oleh Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, kata mereka. Para pemimpin juga diperkirakan akan menuntut Pyongyang agar bekerjasama dalam memecahkan `masalah-masalah yang memprihatinkan` untuk menunjuk kata-kata yang dikeluarkan dalam pernyataan bersama enam negara pada September 25, kata sumber tadi. Dalam pernyataan, para pemimpin G-8 juga akan menyatakan keprihatinan yang serius terhadap aktivitas pengayaan uranium Iran, dan menegaskan kembali tentang perlunya rezim nonproliferasi nuklir berdasarkan Perjanjian Non-proliferasi Nuklir untuk dicapainya kesepakatan dengan masalah-masalah nuklir Korea Utara dan Iran. Para pemimpin KTT yang hadir adalah dari Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Rusia dan AS, akan dimulai 6 Juni di kota wisata pantai di Jerman, dan akan berlangsung tiga hari, demikian Kyodo.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007