Jakarta (ANTARA News) - Penawaran Umum Terbatas (Right Issue) V Bank NISP mendapat respon positif pasar baik dari masyarakat maupun para pemegang saham, sehingga mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) senilai 33,54 persen. Presiden Direktur PT Bank NISP, Pramukti Surjaudaja, di Jakarta, Senin, mengatakan, Bank NISP menawarkan saham kepada masyarakat sebanyak 878,6 juta saham lebih sedangkan pemesanan yang masuk mencapai 1,173 miliar lebih. Dari penawaran saham terbatas itu, perseroan memperoleh dana sebesar Rp702,88 miliar, katanya. Menurut dia, dana dari penawaran umum terbatas itu akan digunakan untuk memperkuat permodalan, khususnya penyaluran kredit komersial dan konsumer. Peningkatan permodalan juga sejalan dengan tujuan perseroan untuk masuk kategori Bank Nasional pada tahun 2010, ucapnya. "Kami sangat bangga atas kepercayaan para pemegang saham kepada perseroan untuk tetap kuat dan terus tumbuh dan berkembang ditengah semakin besarnya tantangan dunia perbankan," ujarnya. Menurut dia, dengan penambahan modal dari rights issue, maka rasio kecukupan modal (CAR) Bank NISP diperkirakan akan mencapai sekitar 19 persen. Mengenai kepemilikan OCBC Bank di perseroan, ia mengatakan meningkat, setelah anak perusahaannya, OCBC Overseas Invesment Pte Ltd (OOI) juga melakukan pemesana tambahan sehingga persentase kepemilikan OCBC Bank menjadi 72,40 persen dari 72,35 persen. OCBC Bank merupakan bank lokal tertua di Singapura, dengan asetnya 157 miliar dolar AS serta jaringan 370 cabang dan kantor perwakilan di 15 negara dan teritori termasuk Singapura, Malaysia, Indonesia, Cina , Hongkong, Brunei, Jepang, Australia, Inggris dan Amerika. Aset Bank NISP per 31 Maret 2007 mencapai Rp27,3 triliun dan telah menerima Straight Through Processing Awad tahun 2006 dari Bank of New York atas prestasi sebagai bank yang melakukan pemrosesan transfer valas dengan tingkat akurasi yang tinggi. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007