Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Perekonomian (Menko Perekonomian) Boediono mengatakan Indonesia akan menuju target inflasi 3-4 persen untuk mendukung stabilitas pertumbuhan ekonomi. "Target kita mencapai laju inflasi 3-4 persen yang merupakan standar inflasi di kawasan ini (Asia)," kata Menko Perekonomian Boediono, dalam seminar 'Indonesia Investor Forum 2', di Jakarta, Rabu. Menurut Boediono, laju inflasi 3-4 persen tersebut dapat dicapai dalam jangka menengah. Namun demikian, Boediono tidak memberikan jawaban berapa tahun target inflasi ini akan tercapai. Ia mengatakan target inflasi itu diharapkan dapat menjaga stabilitas pertumbuhan perekonomian. "Sebab stabilitas ekonomi merupakan hal penting," kata Boediono. Boediono menyatakan bahwa pandangan yang mengejar pertuumbuhan yang tinggi tanpa stabilitas ekonomi itu adalah tidak benar. "Stabililitas itu penting, kalau yang penting hanya pertumbuhan ekonomi itu salah," kata Boediono. Stabilitas tersebut akan sangat berguna karena memberikan kepastian dalam perhitungan ekonomi. Stabilitas juga akan memberikan dampak bagi perkembangan investasi, katanya. Selain itu, dengan stabilitas yang didukung dengan inflasi 3-4 persen ini akan membuat suku bunga menurun pada akhirnya membuat biaya untuk investasi semakin rendah. Ia memperingatkan bila inflasi yang terjadi tinggi, maka yang akan menderita adalah masyarakat berpenghasilan rendah. "Adanya inflasi tinggi yang akan menanggung adalah mereka yang memiliki penghasilan rendah, dan ini akan membuat rasa ketidakadilan," kata Boediono. Menurut Boediono, untuk mengejar target inflasi 3-4 persen ini, pemerintah terus mengusahakan perbaikan koordinasi fiskal dan moneter yang lebih baik. Selain itu, Pemerintah juga mengupayakan arus bahan pokok yang lancar. "Arus barang terutama yang menyebabkan inflasi kita kan kenaikan harga bahan pokok (sembako) secara tiba-tiba, itu yang akan kita upayakan nanti supaya lancar," kata Boediono. Untuk itu, Boediono mengatakan Pemerintah akan mendorong daerah untuk ikut berpartisipasi dalam pengendalian harga tersebut. "Peranan daerah yang sangat penting dalam menentukan kestabilan harga. Di daerah (seringkali) tiba-tiba saja melonjak harganya. Untuk itu, kita perlu nebgikutsertakan gubernur dalam menyetabilkan harga bahan pokok," katanya. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007