Singapura (ANTARA News) - Sejumlah orang terinfeksi demam disertai linu pada sendi dan otot dalam sepekan ini di Singapura makin meningkat menjadi peringkat tertinggi selama tahun-tahun belakangan ini, dan ditakutkan menjadi epidemi, kata sebuah suratkabar di sini Rabu. Kasus demam ini telah mencatat jumlah 259 dalam laporan pekan lalu, kata the Strait Times. Jumlah tersebut merupakan angka tertinggi dari kasus penyakit itu dalam tahun ini, dan mencapai `tingkat peringatan` dari 256 sampai 378 kasus seperti yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Tingkat epidemi dicapai manakala lebih dari 378 kasus penyakit itu dilaporkan dalam seminggu, kata harian itu. Suratkabar tersebut menambahkan, bahwa para pejabat kesehatan cemas bahwa satu epidemi mungkin saja bisa terjadi di negara kota itu. Epidemi dengue pernah terjadi di Singapura pada tahun 2005, ketika 714 kasus dilaporkan terjadi dalam sepekan, kata the Straits Times. Epidemi demam disertai linu pada persendian dan otot yang disebabkan gigitan nyamuk juga terjadi di beberapa negara di kawasan ini, termasuk Malaysia, Thailand, Filipina, Indonesia, Vietnam, Kamboja dan Myanmar. Virus dengue ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti betina, yang menyebar lintas perbatasan ketika para wisatawan terinfeksi akibat gigitan oleh nyamuk lokal yang kemudian menggigit seseorang lainnya. Sampai sekarang belum ada vaksin untuk jenis penyakit ini, yang gejalanya seperti pada flu yakni korban mengalami demam dan merasakan linu di sekujur badannya. Akibat penyakit ini bisa fatal, demikian Reuters.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007