Teheran (ANTARA News) - Teheran, kemarin, menyatakan tiga warga AS keturunan Iran yang ditahan telah menjadi tersangka spionase dan bertindak melawan keamanan nasional negara itu, kantor berita Iran, Fars, melaporkan. Fars, yang mengutip juru bicara kehakiman Iran, Ali-Reza Jamshidi, mengatakan Haleh Esfandiari, direktur Pusat Internasional Woodrow Wilson untuk Akademisi di Washington, telah dikenai tuduhan "melakukan mata-mata untuk orang asing" dan karena itu mereka ditahan. Wartawan Parinaz Azima, seorang koresponden untuk stasiun radio berbahasa Parsi yang dimiliki Radio Free Europe dan didanai oleh AS, dituduh melanggar keamanan, kata jurubicara itu, namum mengesampingkan tuduhan bahwa ia berhubungan dengan Dinas Rahasia AS (CIA). Kedua wanita itu dilaporkan melakukan perjalanan ke Iran tahun lalu untuk menjenguk ibu mereka yang sakit. Sosiolog Kia Tajbakhsh, yang ditangkap pada 11 Mei, juga dituduh melakukan spionase untuk orang asing dan kini ditahan sementara, kata Jamshidi. Warga Iran-AS lainnya, Ali Shakeri, juga dilaporkan dilarang meninggalkan Iran namun belum ada tuduhan terhadapnya. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Mohammad-Ali Husseini menolak protes internasional terhadap penangkapan dan penahanan itu, dan menegaskan bahwa Irak tidak mengakui dwi-kewarganegaraan, kehakiman memiliki hak untuk meneliti kasus yang relevan sebagai warga Iran. Teheran juga mengklaim telah menemukan jaringan mata-mata di wilayah-wilayah barat, selatan, dan tengah Iran yang diduga berhubungan dengan kepentingan lingkup AS di Irak, demikian DPA.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007