Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Investasi, Perhubungan, Telekomunikasi dan Pariwisata, Chris Kanter, menilai, saat ini China tidak sedang melakukan ekspansi investasi melainkan sekadar jual produk di Indonesia. "Sejauh ini kami belum melihat ada investasi China ke Indonesia yang signifikan dalam sizenya. Mungkin saja satu, dua ada tapi tidak tahu dengan pasti di sektor apa," kata Chris Kanter, di Jakarta, Rabu. Ia mengatakan, boleh jadi potensi negeri tirai bambu untuk berinvestasi di Indonesia besar tetapi dilihat dari kecenderungannya hingga kini belum tampak. "China itu dalam berinvestasi selalu mempertimbangkan advantage-nya maka biasanya dia memilih tempat yang kondusif kalau mau investasi. Tapi sejauh ini kalau melihat pasar di Indonesia belum ada," katanya. Menurut dia, produk China di Indonesia sebagian besar merupakan hasil impor baik yang dilakukan secara legal maupun illegal. Meski begitu, ia menilai bila memang China melakukan investasi di tanah air maka akan tinggi manfaatnya sejauh itu dilakukan di sektor riil yang menyerap banyak tenaga kerja. "Kami melihat investasi China itu tidak ada bedanya dengan negara lain sepanjang itu mendatangkan nilai tambah, pasti bermanfaat," katanya. Ia mengatakan, meskipun China tampak serius dalam menjajaki pasar, misalnya untuk produk powerplant, mesin, dan otomotif tetapi yang jelas hal itu ditekankan bukan untuk investasi. Sementara itu menanggapi persepsi tentang perilaku bisnis pengusahan China yang hanya menjajaki tanpa realisasi investasi, ia berpendapat hal itu boleh jadi hanya tindakan oknum semata. "Kalau oknum di negara mana saja yang seperti itu ada. Jadi bukan hanya di negara China," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007