Malang (ANTARA News) - Rektor Universitas Brawijaya (Unibraw) di Malang, Jawa Timur, Prof. Dr. Ir. Yogi Sugito, menilai bahwalembaga penelitian di Indonesia masih tumpang tindih dan tidak fokus, sehingga terjadi anggaran yang tidak efisien. "Ketidakefesienan anggaran itu akibat dari banyaknya lembaga penelitian bahkan hampir semua departemen memiliki lembaga penelitian sendiri, sehingga anggaran untuk penelitian juga tetap minim, karena harus dibagi rata antar departemen," katanya di Malang, Jumat. Menurut dia, seharusnya kajian dan penelitian dalam bidang apapun diserahkan sepenuhnya pada Perguruan Tinggi (PT), seperti di negara-negara maju, dan departemen sama sekali tidak punya kewenangan untuk melakukan penelitian. Ia mencontohkan, untuk penelitian bidang pertanian bisa dilakukan di sejumlah PT setiap provinsi, karena kultur dan spesies tanaman juga disesuaikan dengan daerah atau penelitian tentang teknologi bisa diserahkan ke Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya. Hasil-hasil penelitian dari PT tersebut, katanya, bisa diadopsi dan diterapkan di pemerintahan, perusahaan dan masyarakat luas baik itu hasil penelitian pertanian, teknologi maupun yang bersifat umum termasuk bidang pemerintahan. Ia mengakui, belum beraninya pemerintah memberikan kepercayaan penuh terhadap PT untuk melakukan penelitian, karena pemerintah yang diwakili departemen masih memiliki ego sektoral yang cukup kental. Menyinggung dana penelitian yang dianggarkan oleh PT, khususnya Unibraw, Yogi mengatakan bahwa sangat minim dan penelitian yang dilakukan para peneliti itu sebagian besar diperoleh dari dana hibah bersaing. Oleh karena kondisi itu, ia menilai, pihaknya saat ini mulai merintis kerjasama dengan dunia usaha dan industri, di mana Unibraw sebagai penyedia tenaga dan sarana penelitian dan perusahaan yang menyediakan anggarannya yang nantinya lembaga memperoleh hasil dari penelitian tersebut. "Kami berharap kedepan para peneliti di Unibraw bisa memberikan keuntungan bagi dirinya sendiri maupun lembaga dari hasil penelitiannya yang diadopsi oleh berbagai pihak," katanya. Penelitian yang dilakukan para peneliti di Unibraw rata-rata mencapai 150 judul dan tahun 2007 sebanyak 130 judul dengan dana sekitar Rp7,1 miliar dari Direktorat Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional (Dikti Depdiknas), Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek), serta sumber dana lainnya. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007