Padang (ANTARA News) - Dinas Pertanian dan Holtikultura di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) memberdayakan sebanyak 7.861 unit kelompok tani di sejumlah kabupaten/kotamadyanya melalui berbagai penyuluhan untuk menerapkan teknologi terpadu guna peningkatan produktivitas lahan. "Telah banyak petani mau bergabung dalam kelompok, guna mempermudah pembinaannya," kata Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura Sumbar, Djoni, di Padang, Jumat. Sumbar memiliki 7.861 kelompok tani, dan gabungan kelompok berbasis nagari 127 unit, yang menurut Djoni, masih ada petani belum tergabung dalam kelompok tani, terutama terdapat di daerah terpencil dan sulit dijangkau. "Dinas setempat terus mencoba mengajak petani bergabung dalam kelompok melalui sejumlah penyuluhan," katanya. Dinas Pertanian dan Holtikultura memiliki 949 tenaga penyuluh. Jumlah tersebut masih minim dan hanya mampu memenuhi 70 persen dari total penyuluh dibutuhkan Sumbar. "Pengangkatan tenaga penyuluh memang masih minim, namun kita berupaya memanfaatkan tenaga yang ada," jelasnya. Pemberdayaan kelompok tani tersebut, menurut Djoni, dinilai penting, karena sektor pertanian masih mendominasi mata pencaharian penduduk Sumbar, yakni mencapai 60,8 persen atau 639.700 kepala keluarga (KK) dari total 1.052.100 KK di daerah ini. Dia menyebutkan, tiap kelompok beranggotakan 20 - 30 petani yang akan diberikan pengetahuan dan penyuluhan terkait upaya peningkatan produksi pertanian. Penyuluhan tersebut, di antaranya sosialisasi tentang pola tanam yang baik, pemilihan benih, proses pemupukan, hingga perlakukan pasca panen. "Minimnya produktivitas, banyak ditimbulkan karena perlakuan yang salah mulai dari pemilihan benih hingga proses pemeliharaan," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007