Batam (ANTARA News) - Gelombang pasang setinggi 2,5 meter melanda perairan Laut China Selatan bagian timur Provinsi Kepulaua Riau, termasuk perairan Natuna, sehingga nelayan diminta waspada, kata Kepala Stasiun Badan Metereologi dan Geofisika (BMG) Batam, Herry Saroso. "Nelayan yang menggunakan sampan kecil harus lebih berhati-hati, ombak tinggi," ujarnya di Batam, Jumat. Selain di perairan Natuna, Herry mengatakan ombak tinggi juga terjadi di perairan Karimun yang mencapai 1,5 meter. "Gampangnya, di antara Malaysia ke Kalimantan ombak setinggi 2,5 meter, antara Malaysia ke Sumatera sekitar 1,5 meter," katanya. Menurut Herry ketinggian ombak itu normal, bukan akibat kejadian alam tertentu. Ia mengatakan dengan ketinggian ombak 1,5-2,5 meter aman dilalui kapal berukuran besar. Sementara itu, Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak mengingatkan kapal barang tradisional antarpulau yang melewati Selat Karimata menuju Laut Jawa untuk waspada karena ketinggian ombak diperkirakan mencapai dua meter lebih dalam dua hari mendatang. "Pengaruh angin dari arah Samudera Hindia yang berada di selatan Pulau Jawa masih mempengaruhi gelombang di Selat Karimata dan Laut Jawa sebelah utara. Kondisi ini perlu diwaspadai karena ombak menjadi lebih tinggi dibanding pekan sebelumnya," kata Kepala Stasiun Maritim Pontianak, Tejo Aristono. Ia menambahkan, berdasarkan hasil pantauan melalui satelit, tinggi gelombang di kawasan tersebut pada pekan lalu berkisar antara 1,1 meter hingga 1,5 meter. Rabu (30/5), ketinggian gelombang naik menjadi 1,8 meter hingga 2,1 meter dengan kecepatan angin 12,9 knot atau sekitar 20 kilometer per jam. Terkait dengan kondisi tersebut, ia mengingatkan kepada nahkoda dan mualim kapal yang akan melalui jalur itu agar meningkatkan kewaspadaan. Menurut Tejo, untuk kapal penumpang milik PT Pelni atau kapal penumpang yang berukuran besar mungkin tidak akan begitu terpengaruh oleh kondisi itu. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007