Jakarta (ANTARA News) - Penunjukan Rieke "Oneng" Diah Pitaloka sebagai calon wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012 dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dapat dimusyawarahkan dengan partai koalisi, kata Sarwono Kusumaatmadja, salah seorang calon Gubernur DKI Jakarta. "Karena ini koalisi, jadi nantinya akan dimusyawarahkan, opsi yang diajukan Gus Dur itu kan nanti bisa dibicarakan," kata Sarwono Kusumaatmadja selaku Calon Gubernur DKI Jakarta dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kepada wartawan di kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Jakarta, Jumat. Sarwono mengemukakan hal itu menanggapi komentar Ketua Dewan Syura Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB, KH Abdurahman Wahid (Gus Dur) yang menunjuk Rieke Diah Pitaloka (yang berperan sebagai sosok Oneng dalam serial sinetron "Bajaj Bajuri") sebagai Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta dari PKB. Sebelumnya beredar kabar, PKB dan Partai Amanat Nasional (PAN) sepakat untuk menjagokan duet Sarwono dan Jeffri Geovani dalam pemilihan kepada daerah (Pilkada) pada Agustus 2007. "Saya menyambut baik tampilnya Rieke dan hal ini nantinya dapat didiskusikan dengan partai-partai yang berkoalisi," ujarnya. Pada kesempatan itu, Sarwono menjelaskan bahwa pada akhirnya hanya akan ada satu nama yang akan dicalonkan sebagai calon wakil gubernurnya. Dia juga mengatakan, masih ada cukup waktu untuk mendiskusikan hal itu dengan berbagai pihak terkait. Saat ditanya mengenai diperlukannya dukungan 16 persen untuk dapat mengikuti Pilkada, Sarwono kembali mengungkapkan optimismenya. "Yang bisa saya katakan adalah ujung-ujungnya saya jadi, supaya sederhana, kalau tidak kan saya tidak akan capek-capek memasang poster, spanduk, iklan. Jadi itu adalah penjelasan saya," katanya. Ia pun enggan berspekulasi mengenai kemungkinan PAN menarik dukungan dengan penetapan Rieke sebagai calon wakil gubernur. KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa dirinyalah yang memilih Rieke untuk mendampingi Sarwono dalam Pilkada DKI mendatang. "Yang mencalonkan Rieke itu saya," katanya. Saat ditanya mengenai alasannya mencalonkan Rieke yang notabene hanya dikenal oleh masyarakat luas sebagai seorang aktris bukan politikus, Gus Dur mengatakan bahwa pemilihan nama Rieke didasarkan atas popularitasnya. "Selain itu saya sudah memanggil saudara Rano Karno tiga kali, tapi tidak datang," katanya. Gus Dur menilai bahwa Rieke sangat populer di kalangan rakyat kecil dan sekalipun Rieke bukan seorang politikus namun seorang intelektual dan akademisi dan orang yang sangat pantas menjadi calon wakil gubernur. "Soal yang lain bisa dipelajari, saya politikus, jadi saya tahu persis kemampuannya," katanya. Saat ditanya pers, apakah tidak ada calon lain selain Rieke, Gus Dur menegaskan, "Saya tidak mau tahu, banyak sih yang mau jadi calon, tapi pertimbangan saya popularitas." (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007