London (ANTARA News) - Manchester United (MU) telah membatalkan pertandingan yang diusulkan di Kuala Lumpur, Malaysia, sebagai bagian dari lawatan mereka ke Timur Jauh. MU diundang datang ke Kuala Lumpur pada 27 Juli 2007 oleh Pemerintah Malaysia sebagai bagian dari peringatan 50 tahun kemerdekaan negara tersebut. Tetapi, kunjungan mereka itu mendapat penentangan dari Federasi Sepak Bola Asia (AFC), yang merasa kehadiran Manchester United akan membayangi Piala Asia, di mana Malaysia merupakan salah satu negara dari empat negara penyelenggara. Presiden Asosiasi Federasi Sepakbola Dunia (FIFA), Sepp Blatter, juga mendukung alasan AFC. Sedangkan, kepala eksekutif Manchester United, David Gill, dalam usaha menyelesaikan kebuntuan tersebut, "Setan Merah" (julukan MU) tidak dapat bermain di Malaysia tanpa izin AFC, sesuatu yang tidak disadari juara Liga Utama Inggris itu sebelumnya. Perundingan lebih lanjut sejak itu dilakukan, tetapi dengan AFC bertekad untuk tetap pada pendiriannya, MU kini patuh pada suatu keputusan yang pasti akan mengecewakan ribuan penggemar mereka di kawasan tersebut. Sebuah pernyataan di website MU mengatakan, "Manchester United dengan menyesal mengumumkan bahwa pihaknya tidak mungkin untuk menyelesaikan kesulitan-kesulitan atas pertandingan yang diusulkan di Malaysia pada 27 Juli. "Klub merasa terhormat diundang oleh Pemerintah Malaysia untuk bertanding guna memperingati 50 tahun kemerdekaan negara tersebut dan merasa menyesal dengan kenyataan bahwa Manchester United tidak akan bisa bermain di depan ribuan penggemarnya di negara tersebut," katanya. "Klub tersebut kini sedang mempertimbangkan sejumlah pilihan dan akan mengumumkan secepat mungkin mengenai persetujuan alternatif," katanya. David Gill mengatakan, "Klub merasa frustasi bahwa sebelumnya tidak mengetahui tentang kontrak yang mengikat secara hukum antara AFC dan FAM yang mencegah pertandingan semacam itu bulan Juli. Klub yakin bahwa semua izin yang berkaitan untuk pertandingan tersebut telah dijamin beberapa bulan lalu. Manchester United tidak ingin berbuat yang bertentangan dengan keinginan badan pengelola sepak bola dunia, FIFA, dan karenanya, dengan menyesal mundur dari jadwal yang telah ditentukan itu. "Saya sudah mengirim surat kepada menteri dan Putra Mahkota untuk menyatakan kekecewaan kami. Saya harap bahwa hubungan kuat yang telah terjalin antara klub dengan rakyat dan Pemerintah Malaysia akan terus berlangsung dan kami akan datang dalam suasana yang dapat disepakati di masa mendatang," katanya. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007