Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memandang perlu dikembangkannya komunikasi politik di antara para elit, baik di pemerintahan, partai politik maupun organisasi masyarakat. "Tadi disepakati pentingnya mengembangkan komunikasi politik di antara elit," kata Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsudin, usai bertemu Presiden di Istana Negara Jakarta, Sabtu siang. Din mengatakan Muhammadiyah bersedia dan berencana menjadi mediator kegiatan tersebut, sesuai dengan tekad Muhammadiyah untuk menjadi perekat bangsa. Ia menilai komunikasi antar elit diperlukan agar semua pihak tidak membuang energi secara sia-sia untuk hal-hal yang tidak diperlukan dan hanya memperkeruh situasi. "Energi bangsa akan terkuras. Kita tidak menginginkan kesalahpahaman di antara para elit, baik di parpol, pemerintahan maupun Ormas, sehingga menimbulkan wacana politik yang kontra-produktif," katanya. Din menambahkan dalam pertemuan tersebut Presiden dan dirinya sepakat berusaha mencairkan komunikasi politik antar elit melalui kebersamaan dan silaturahmi. Selain membicarakan masalah itu, menurut Din, ia juga melaporkan hasil kegiatan yang dilakukan di luar negeri, seperti Simposium dan Dialog Lintas Agama di Selandia Baru dan Konferensi Asia untuk Agama dan Perdamaian di Filipina. Kegiatan yang diselenggarakan di luar negeri itu, menurut Din, sangat penting untuk memperlihatkan citra positif Indonesia di luar negeri, baik dibidang ekonomi, politik maupun kebudayaan. Presiden, katanya, mendukung kegiatan ini dan meminta agar diplomasi Indonesia tidak hanya dijalankan pemerintah, namun juga melibatkan masyarakat, seperti Muhammadiyah. Ia juga mengatakan dalam pertemuan itu, dia menyampaikan bahwa Muhammadiyah siap menghadapi tantangan Presiden untuk tampil dalam gerakan ekonomi, tidak hanya di bidang pendidikan dan kesehatan. "Kami siap menerima kritik dan tantangan itu dan sudah menyiapkan strategi pengembangan gerakan ekonomi Muhammadiyah dan pemerintah berjanji akan memberikan dukungan," demikian Din. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007