Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yodhoyono menerima Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, di Istana Negara, Jakarta, Sabtu siang. Din mengatakan dalam pertemuan selama setengah jam lebih itu keduanya membicarakan berbagai masalah bangsa dan upaya-upaya pemecahannya. Disepakati bahwa kebersamaan di antara elit bangsa dari berbagai kalangan merupakan prasyarat kemampuan bangsa mengatasi aneka masalah dan tantangan yang dihadapi dewasa ini. Ia mengharapkan komunikasi di antara elit bisa berlangsung dialogis dan harmonis, sehingga dapat dihindari hal-hal yang tidak diperlukan yang hanya akan menguras energi bangsa. Energi konflik perlu ditransformasikan menjadi energi kebersamaan yang konstruktif. Din juga mengatakan Muhammadiyah bermaksud menggelar silaturrahmi para tokoh nasional dalam waktu dekat ini. Diharapkan forum itu menjadi ajang sambung rasa, hati dan pikiran bagi kemajuan bangsa yang besar ini. Pada kesempatan itu Din melaporkan kepada Presiden Yudhoyono beberapa kegiatan terakhirnya, antara lain menghadiri simposium The Alliance of Civilisations di Auckland, pertemuan Asian Conference on Religion for Peace di Manila dan Aspac Interfaith Dialogue di Waitangi, Selandia Baru, serta pertemuan Kepemimpinan Rakyat Islam Sedunia di Alhambra, Spanyol. Presiden Yudhoyono menyambut baik peran tokoh masyarakat untuk ikut menciptakan citra positif bangsa di mancanegara. Selain itu, disampaikan juga penghargaan atas kritik dan saran Presiden pada Muhammadiyah agar menjadi gerakan ekonomi kerakyatan, selain sebagai gerakan pendidikan dan pelayanan kesehatan. Sebelumnya pendapat yang sama juga disampaikan Presiden Yudhoyono pada Sidang Tanwir Muhammadiyah beberapa waktu lalu. Lebih lanjut Din Syamsuddin menyampaikan bahwa Muhammadiyah sudah menyiapkan konsep strategis untuk pengembangan ekonomi kerakyatan dan sebagian di antaranya sudah mulai melaksanakannya. Pemerintah, menurut Din, siap mendukung program tersebut sebagai bentuk partisipasi masyarakat untuk ikut mengentaskan kemiskinan. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007