New York (ANTARA News) - Nilai dollar AS umumnya meningkat Jumat setelah munculnya laporan ekonomi AS yang lebih baik dari perkiraan yang mendorong harapan bahwa pertumbuhan yang lebih baik akan terjadi pada negara ekonomi terbesar di dunia itu. Euro turun menjadi 1,3442 dollar pukul 21;00 GMT dari 1,3454 dollar di New York pada Kamis malam, tapi sempat turun hingga di bawah 1,34 dollar pada Jumat pagi, pertama kali terjadi dalam dua bulan terakhir. Dollar AS naik menjadi 122,09 yen, merupakan nilai tertinggi sejak akhir Januari, dari 121,71 yen pada hari Kamis. Kenaikan mata uang AS itu terjadi setelah ada laporan data ekonomi AS mengenai penciptaan lapangan kerja mencapai 157.000 selama bulan Mei. Sementara itu Bank Sentral AS (The Fed) mempertahankan tingkat suku bunga acuan sebesar 5,25 persen. Dalam beberapa bulan terakhir, para pelaku pasar telah mengubah jarapan bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Stephen Gallagher, ekonom pada Societe Generale, mengatakan bahwa ia telah membuang jauh-jauh perkiraan dia bahwa Fed rate akan turun pada tahun ini, dan saat ini sudah melihat kemungkinan bahwa Bank Sentral AS akan menaikkan suku bunga. "Kita semakin yakin bahwa siklus pertengahan perlambatan ekonomi telah berakhir dan kondisi ekonomi saat ini semakin kuat untuk bertumbuh," katanya. Sementara itu hasil suvei manufaktur menunjukkan angka yang berada di atas perkiraan, naik menjadi 55,0 pada bulan Mei dari 54,7 pada bulan April, yang merupakan angka tertinggi dalam 12 bulan, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007