Oleh Arie Novarina Jakarta (ANTARA News) - "Kutukan" film sekuel yang menyatakan bahwa film kedua tidak akan pernah sesukses film pertama rupanya tidak berlaku terhadap "Pirates of the Caribbean". Film kedua dari trilogi itu, "Dead Man`s Chest" bahkan meraih sukses dua kali lipat dari film pertamanya "The Curse of the Black Pearl". Penonton yang berbondong-bondong menyaksikan aksi Kapten Jack Sparrow pada film kedua membuatnya menjadi film dengan pendapatan terbesar ketiga di dunia. Hal tersebut tentu saja menyebabkan seri ketiganya "At World`s End" yang beredar di Indonesia awal Juni mendapatkan perhatian besar dan tekanan sama besar untuk dapat sesukses atau melebihi film kedua. Dalam film terakhir trilogi "Pirates of the Caribbean" itu, Kapten Jack Sparrow dan teman-temannya membawa penonton memahami dunia perompak yang belum pernah ditampilkan dalam dua film sebelumnya, yakni dunia politik dan kode etik antara perompak. Cerita dilanjutkan dengan permasalahan berat yang dialami dunia kaum perompak ketika serikat dagang Inggris yang dipimpin oleh Lord Beckett (Tom Hollander) memegang kuasa atas kapal "The Flying Dutchman" yang salah satu awaknya adalah Bootstrap (Stellan Skarsgard), ayah dari Will Turner (Orlando Bloom). Kapal "hantu" itu dipimpin oleh Kapten Davy Jones (Bill Nighy), dengan muka ditumbuhi tentakel seperti hewan laut yang hanya dapat dibunuh dengan ditikam jantungnya. Jantung tersebut diletakkan di sebuah peti terkunci yang sekarang berada di bawah genggaman Lord Beckett. Kondisi tidak aman bagi para perompak itu semakin parah sehingga majelis tinggi "The Brethren Court dipanggil untuk bersidang. The Brethren Court terdiri atas sembilan perompak paling berkuasa di seluruh dunia, di antaranya Kapten Sao Feng (Chow Yun Fat) dari Singapura. Tapi, majelis tersebut kekurangan satu perompak yang sedang berada di dunia arwah setelah ditelan monster laut Kraken (dalam film "Dead Man`s Chest") yakni Kapten Jack Sparrow. Sebuah tim penyelamatan yang dipimpin Kapten Barbossa (Geoffrey Rush), Will Turner dan Elizabeth Swann (Keira Knightley) akhirnya berlayar menuju "ujung dunia" untuk menyelamatkan Kapten Sparrow. Dibandingkan dengan film pertama yang ceritanya ringan dan film kedua yang penuh dengan aksi laga, "At World`s End" menampilkan banyak dialog dan plot. Penonton yang kurang berkonsentrasi mungkin akan dengan mudah "tersesat" dalam ceritanya yang rumit, tapi hal tersebut tidak menjadi masalah karena film itu juga menawarkan komedi dan aksi laga dengan efek spesial yang digarap dengan rapi seperti air terjun raksasa, ledakan masal kepiting dan tentu saja, adegan peperangan. Johnny Depp kembali menampilkan Kapten Jack Sparrow yang dengan mudah menjadi ikon dari trilogi yang diangkat dari sebuah wahana di Disneyland itu. Karakternya yang sangat unik dan dibawakan sangat baik oleh Depp --memberinya nominasi Oscar dalam "The Curse of the Black Pearl-- dijamin akan tetap membuat penonton duduk di kursi masing-masing. Dalam film (yang disebut) terakhir itu, muncul dua orang bintang tamu yang sangat istimewa. Pertama adalah aktor Asia Chow Yun Fat dan yang kedua adalah gitaris Rolling Stone Keith Richards yang tampil sebagai perompak penjaga kode kehormatan, bahkan sempat bermain gitar saat sidang The Brethren Court. Namun, secara keseluruhan "At World`s End" terkesan berlebihan. Sutradara Gore Verbinski dan produser Jerry Bruckheimer membuat film itu penuh dengan aksi laga, ledakan dan peperangan dan "bintang tamu" yang semakin menambah rumit petualangan para perompak itu. Meskipun disebut sebagai film terakhir dari Walt Disney Pictures, namun kata para penulisnya Ted Elliott dan Terry Rossio, "At World`s End" dibuat dengan banyak celah bagi film selanjutnya. Mengingat sukses luar biasa dari film yang kembali melambungkan nama Johnny Depp itu, sangat besar kemungkinan bahwa akan ada seri "Pirates of the Caribbean" di masa yang akan datang. Apalagi, "Pirates of the Caribbean: At World`s End" meraih rekor film terlaris untuk pemutaran dua kali akhir pekan berturut-turut, dengan perkiraan pemasukan kotor 105,3 juta dolar Amerika Serikat (AS) dari 103 bioskop internasional. Total pemasukan film yang dibintangi Johnny Deep itu di luar AS mencapai 408,8 juta dolar AS, dan untuk hitungan seluruh negara, termasuk Amerika Utara, sampai awal pekan ini telah mencapai pemasukan kotor 625,3 juta dolar AS. Pirates ketiga, "At World`s End" merupakan fim ke-24 dalam sejarah industri film yang meraih pemasukan kotor lebih dari 400 juta dolar di luar AS, dan film ke-5 produksi Disney yang melewati patokan tersebut. Penghasilan film paling anyar dalam serial Pirates itu 16 persen lebih tinggi dibandingkan 350 juta dolar AS yang diaraih seri pertamanya, "Pirates of the Caribbean: The Curse of the Black Pearl" (2003), dan sudah mencapai 60 persen total pemasukan akhir yang diraih seri keduanya, "Dead Man`s Chest" (2006), yakni 642 juta dolar AS) dari pemutaran di luar AS. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007