Frorida (ANTARA News) - Badai Irma telah memutuskan jaringan listrik sekitar 2 juta rumah dan bisnis di Florida pada hari Minggu dan mengancam jutaan orang lagi di pantai barat negara bagian, dan pemulihan penuh layanan akan memakan waktu berminggu-minggu.

Sebagian besar wilayah Florida belum merasakan pukulan penuh badai saat Irma bergerak melintasi Florida Keys pada hari Minggu pagi dan menggulung pantai barat daya negara itu dengan angin berkecepatan maksimum 120 mil (195 kilometer) per jam atau termasuk badai kategori tiga.

Sejauh ini, dampak badai telah mempengaruhi pelanggan Florida Power & Light (FPL) di bagian selatan dan timur negara bagian tersebut, demikian dilaporkan Reuters.

FPL, perusahaan listrik terbesar di Florida, mengatakan jaringan menuju lebih dari 1,9 juta pelanggannya terputus     sekitar pukul 3 sore. EDT (1900 GMT), kebanyakan di Miami-Dade, Broward dan Palm Beach. Lebih dari 200.000 listrik dipulihkan sebagian besar oleh perangkat otomatis.

"Kita harus membangun kembali sebagian sistem kita, terutama di bagian barat negara bagian.” Proses restorasi itu akan membutuhkan beberapa minggu, kata juru bicara FPL Rob Gould pada sebuah konferensi pers pada hari Minggu.

Utilitas besar yang melayani bagian lain negara itu, termasuk unit Duke Energy Corp (DUK.N), Southern Co (SO.N) dan Emera Inc (EMA.TO) telah mengalami pemadaman yang tersebar. FPL adalah unit perusahaan energi Florida NextEra Energy Inc (NEE.N).

Duke telah memperingatkan 1,8 juta pelanggannya di Florida utara dan di tengah bisa lebih 1 juta pelanggan mengenai pemadamam itu. Utilitas Tampa Electric milik Emera mengatakan, badai tersebut dapat mempengaruhi hingga 500.000 dari 730.000 pelanggan rumah dan bisnis.

Perusahaan tersebut memiliki ribuan pekerja - beberapa dari mereka dari California - siap membantu memulihkan daya begitu angin kencang Irma melewati area servis mereka. Sekitar 17.000 orang membantu FPL, hampir 8.000 di Duke dan lebih dari 1.300 di Emera.

FPL mengatakan pada hari Jumat bahwa Irma dapat mempengaruhi sekitar 4,1 juta pelanggan, namun sebelum jalur badai bergeser dari sisi timur. Pelanggannya terkonsentrasi di Miami-Dade, Broward dan Palm Beach.

Bulan Oktober yang lalu, Badai Matthew telah memutus jaringan listrik 1,2 juta pelanggan FPL saat badai itu melwati pantai timur Florida tanpa ke daratan. Matthew tidak sampai di pantai dan merusak infrastruktur, dan butuh waktu sekitar dua hari untuk memulihkan jaringan listrik, demikian mengutip Reuters.

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2017