Jakarta (ANTARA News) - Menko Perekonomian, Boediono, mengatakan bahwa inflasi yang terjaga merupakan kunci untuk menekan bertambahnya jumlah penduduk miskin di samping pelaksanaan berbagai program penanggulangan kemiskinan. "Langkah dari pemerintah ya menjaga inflasi, itu kuncinya, terutama bahan-bahan pokok harus kita amankan baik dari sisi yang menyangkut upaya mengatasi kemiskinan, dari sisi makro, dan dari segi keadilan," kata Boediono di Gedung Departemen Keuangan Jakarta, Selasa. Ia menyebutkan, pemerintah akan menjaga agar harga-harga kebutuhan pokok stabil dan tersedia dalam jumlah yang mencukupi di pasaran. Di sisi lain pemerintah juga akan mengembangkan program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) dalam rangka meningkatkan kemampuan masyarakat. "PNPM bukan dalam rangka penyediaan bahan kebutuhan tetapi lebih pada sisi income atau kemampuannya. Di situ yang kita inginkan nanti bisa menimbulkan `multiplier effect` bagi income di daerah kecamatan itu. Itu yang kita harapkan," katanya. Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) garis kemiskinan wilayah perkotaan pada Februari 2005 sebesar Rp150.799 per bulan. Angka itu naik pada Maret 2006 menjadi Rp175.324 per bulan. Sementara di tingkat pedesaan, garis kemiskinan pada Februari 2005 sebesar Rp117.259 per bulan dan meningkat menjadi Rp131.256 per bulan pada 2006. Secara keseluruhan (nasional) pada Februari 2005, garis kemiskinan mencapai Rp129.108 per bulan dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 35,10 juta orang (15,97 persen). Jumlah itu naik pada Maret 2006 menjadi Rp152.847 per bulan dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 39,05 juta (17,75 persen). Kepala BPS Rusman Heriawan mengungkapkan kemungkinan adanya kenaikan garis kemiskinan pada 2007. Peningkatan garis kemiskinan disebabkan adanya kenaikan harga yang menyebabkan beban rumah tangga meningkat. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007