Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Rabu, secara resmi mengoperasikan penggunaan transportasi air yang menghubungkan halte Halimun dan kawasan Karet sepanjang 1,7 kilometer yang untuk sementara dilayani oleh dua kapal penumpang. Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, menyatakan angkutan air tersebut dapat dijadikan alternatif angkutan umum di Ibukota, meski demikian untuk jangka waktu satu hingga dua tahun masih difokuskan untuk keperluan pariwisata warga Jakarta. "Ini masih percobaan. Jadi bila ada kekurangan harap dimaklumi. Dalam beberapa waktu ini masih akan digunakan untuk keperluan wisata, setelah ada penelaahan baru akan kita kembangkan sebagai transportasi publik," katanya, saat meresmikan transportasi air di halte Halimun. Ia menambahkan pengoperasian angkutan sungai tahap I ini akan menghubungkan wilayah-wilayah yang sebelumnya tidak terlayani angkutan umum dari Halimun, Stasiun KA Dukuh Atas, tepian jalan KH Mas Mansyur dan rencananya akan dikembangkan hingga Pintu Air Karet, Jakarta Pusat. "Saya mengharapkan ini bisa menjadi jalur transportasi alternatif sekaligus mendorong perbaikan dan rehabilitasi kawasan spanjang daerah aliran sungai, yaitu pembenahan pemukiman liar di sepanjang bantaran sungai, rehabilitasi daerah aliran sungai dan juga mengurangi volume sampah di tempat tersebut," kata Sutiyoso. Ia memaparkan keberlanjutan transportasi air juga tergantung pada masyarakat. Dengan kata lain, warga Ibukota diajak untuk menjaga kebersihan sungai dan peduli terhadap lingkungan sungai, sehingga kawasan aliran sungai dapat digunakan sebagai jalur transportasi, sama halnya seperti pada saat Batavia beberapa puluh tahun silam. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007