Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah tokoh Islam dan Organisasi Massa (ormas) di Jakarta, Rabu, mengumumkan dibentuknya Brigade Pemburu Koruptor (BPK) yang akan mencari dan menyerahkan para koruptor kepada aparat penegak hukum. Menurut Komandan BPK, Munarman, BPK terbentuk dari kegelisahan pribadi sejumlah tokoh Islam terhadap politik pemberantasan korupsi yang dilakukan pemerintah. Pemberantasan korupsi oleh pemerintahan Yodhoyono-Kalla dinilai belum maksimal karena masih tebang pilih dan terkesan tunduk pada kepentingan Bank Dunia. Agenda pemberantasan korupsi yang dikampanyekan Bank Dunia, katanya, akan menyeret Indonesia pada usaha untuk melakukan privatisasi sejumlah BUMN yang diduga sebagai sarang koruptor. Dengan begitu, katanya, Bank Dunia melalui lembaga turunannya akan membeli BUMN tersebut. Kondisi ini berujung pada penyusutan aset negara. Untuk itu, katanya, BPK akan berinisiatif untuk langsung mencari para koruptor yang selama ini tidak tersentuh untuk dihadapkan pada proses hukum. "Kami akan langsung mendatangi rumah-rumah para koruptor kakap," kata Munarman. Menurut Munarman, laskar BPK yang kini berjumlah sekitar 30 orang akan menjemput langsung di tempat para koruptor berada, baik di rumah maupun di tempat kerja. Dalam aksinya, para laskar BPK akan menutup wajah mereka sebagai upaya untuk menghindar dari praktik suap yang mungkin dilakukan koruptor yang merasa terancam.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007