Beijing (ANTARA News) - China memperingatkan tidak akan ada pemenang dalam konflik di semenanjung Korea setelah Korea Utara menuding Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menabuh genderang perang dengan negara itu.

Beijing kembali menyerukan pelaksanaan perundingan damai setelah pemimpin AS dan Korea Utara saling melontarkan retorika yang mengkhawatirkan dalam beberapa hari terakhir menyusul uji coba senjata nuklir keenam Pyongyang awal bulan ini.

China berharap Washington dan Pyongyang menyadari bahwa "menunjukkan superioritas secara membabi-buta dengan kata-kata dan saling memprovokasi hanya akan meningkatkan risiko konfrontasi dan mempersempit ruang manuver kebijakan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Lu Kang.

"Perang di semenanjung Korea tidak akan menghasilkan pemenang dan akan kian parah bagi kawasan dan negara-negara di kawasan," ujar Lu dalam konferensi pers.

Trump melontarkan pernyataan di Twitter akhir pekan lalu bahwa rezim Korea Utara akan binasa jika mereka tetap menimbulkan ancaman.

Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong-ho menuding Trump menabuh genderang perang, dan memperingatkan bahwa negaranya siap menembak jatuh pesawat tempur AS.

Menteri Pertahanan AS James Mattis berusaha meredakan ketegangan dengan menyatakan pada Selasa bahwa Washington menginginkan solusi diplomatik atas krisis di semenanjung Korea, demikian AFP.

Penerjemah:
Editor: Ida Nurcahyani
COPYRIGHT © ANTARA 2017