Beijing (ANTARA News) - Pemerintah China, Kamis petang, menyambut Wakil Presiden Jusuf Kalla sebagai tamu negara penting sehingga disambut upacara militer di Balai Agung Rakyat dekat lapangan Tiananmen oleh Tentara Rakyat China dari tiga angkatan dan dipimpin langsung oleh Wapres China Zeng Qinghong. ANTARA News melaporkan Tiananmen (gerbang perdamaian di langit) yang biasanya dipenuhi rakyat dan turis dikosongkan sekitar satu jam sebelum upacara kenegaraan dimulai pukul lima sore waktu setempat. Tentara Rakyat China dari Angkatan Darat, Laut dan Udara berbaris tegap, sementara marching band memperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan lagu kebangsaan China. Kalla didampingi Qinghong turun dari podium kehormatan memeriksa pasukan. Dikawal oleh Komandan Pasukan Kehormatan bersenjatakan pedang, kedua wakil presiden berjalan di atas karpet merah menuju barisan pasukan untuk melakukan inspeksi. Di depan bendera militer China, Kalla memberi hormat. Di akhir inspeksi, Kalla menganggukan kepala kepada Komandan Pasukan. Kemudian meninggalkan lapangan upacara untuk mengadakan perundingan bilateral di Balai Agung Rakyat. Balai Agung Rakyat merupakan pusat kegiatan politik dan diplomatik pemerintah China, termasuk sidang Kongres Rakyat Nasional dan menerima tamu-tamu Negara penting. Kalla sudah dua kali mengadakan kunjungan ke negeri Tirai Bambu, namun baru kali ini secara resmi disambut dengan upacara kenegaraan yang melibatkan upacara militer dan penghormatan pasukan. "Saya merasa tersanjung dan berterimakasih atas penghormatan yang begitu besar pada upacara tadi," kata Kalla sebelum memulai perundingan dengan Qinghong. Kalla juga mengadakan pertemuan dengan Ketua Kongres Nasional Rakyat China Wu Bangquo. Bangun jalan KA Sepanjang pagi dan siang, Wapres Jusuf Kalla mengadakan pertemuan dengan pimpinan BUMN Cina seperti perusahaan minyak, kontraktor bendungan, dan China Railway Engineering Corporation (CREC) untuk membangun jalan kereta api di Indonesia. Menurut Gubernur Riau Rusli Zaenal, Pemda Riau akan membangun jalan kereta api sepanjang 400 km dari Dumai, Pekanbaru sampai Muara Jambi dan sedang menjajagi kemungkinan kerjasama dengan CREC. "Pembangunan jalan kereta api ini merupakan prioritas utama. Konsultan sudah datang, peta lokasi dan jalur sudah dibuat, dan Riau akan memberikan kemudahan bagi pembebasan lahannya," kata Rusli. Ia mengatakan potensi bisnis Riau sangat besar. Perkebunan kelapa sawit di propinsi ini sudah 1,5 juta hektare atau 30 persen dari total perkebunan sawit nasional yang 5,4 juta hektare. Sekarang ada 166 pabrik pengolah kelapa sawit yang memproduksi 5 juta ton minyak per tahun. "Bisa dibayangkan berapa banyak mobil yang dibutuhkan untuk mengangkut minyak itu ke tiga pelabuhan yaitu Dumai, Sungai Siak dan Kuala Enok. Kondisi jalan sekarang tidak mendukung, selain rusak dan juga macet," katanya. Selama ini, kata Rusli, pembangunan jalan kereta api itu terhambat karena ada masalah di RUU Perkeretapian. Sekarang RUU itu sudah selesai. Kemungkinan pembangunan itu akan dilaksanakan oleh pihak swasta dan Pemda dengan nilai investasi sekitar Rp2,5 triliun.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007