Tokyo (ANTARA News) - Lebih dari 30 ribu orang melakukan bunuh diri di Jepang selama 2006, 886 di antaranya adalah murid sekolah tingkat menengah, demikian laporan yang disampaikan oleh Badan Kepolisian Nasional Jepang (NPA), di Tokyo, Kamis. Menurut berita yang disiarkan kantor berita Kyodo, tercatat sedikitnya 32.155 orang yang melakukan bunuh diri. Angka tersebut menurun 1,2 persen di awal tahun. Diyakini penyebab tindakan bunuh diri adalah persoalan kesulitan keuangan, kemudian masalah kesehatan, baru diikuti dengan persoalan di rumah dan tempat kerja. Bagaimanapun terjadi penurunan tajam sebesar 10,1 persen atau 6.969 oran. Menurut kepolisian, penurunan itu terjadi sebagai akibat dari pemulihan ekonomi Jepang. Berkaitan dengan maraknya aksi bunuh diri yang dilakukan anak-anak sekolah, dilaporkan karena terpicu oleh pertengkaran. Banyak di antaranya yang meninggalkan cacatan penyebab tindakan nekat tersebut dilakukan yang kesemuanya berisi catatan "school problems" Sementara itu, The asahi Shimbun melaporkan sedikitnya 886 pelajar bunuh diri karena persoalan di sekolah yang membuat murid yang bersangkutan putus asa. Angka tersebut menunjukkan peningkatan yang tertinggi dari tahun sebelumnya, sejak kepolisian mengumpulkan data statistik di tahun 1978. Fenomena itu diamati oleh seorang profesor dari Waseda University, yang menurutnya, karena pelajar Jepang saat ini cenderung tidak mampu mengontrol dirinya ketika mereka menghadapi penderitaan, seperti persoalan pertengkaran yang disebabkan oleh murid yang kuat terhadap murid yang lemah. Tidak Percaya Diri Dalam pandangan Prof. Akito Kita dari Universitas Waseda, hal itu terjadi karena anak-anak itu tidak memiliki percaya diri untuk mengatasi persoalannya sendiri. Selain itu, orang-orang dewasa juga banyak yang berlebihan dalam mencampuri urusan mereka. Menurut kepolisian, jumlah pelajar yang bunuh diri berkisar antara 600 hingga 700 siswa sejak tahun 2000. Tetapi angka tersebut sudah tinggi jika membandingannya dua tahun lalu (2005). Dalam tahun 2006 saja, sisiwa sekolah dasar yang meninggal akibat bunuh diri naik dua kali lipat dari tahun sebelumnya menjadi 14 orang. Sementara di tingkat sekolah menengah pertama (SMP) juga naik 22,7 persen menjadi 81 siswa. Alasan lainnya yang menyebabkan sisiwa sekolah bunuh diri antara lain kemiskinan dan teguran yang berlebihan dari guru sekolah. Secara keseluruhan, korban meninggal bunuh diri tahun lalu tercatat sebanyak 22.813 orang adalah pria atau 70 persen, sedangkan perempuan tercatat 9.342 orang.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007