Damaskus (ANTARA News) - Damaskus ingin memulai lagi perundingan perdamaian dengan Israel, kata seorang pejabat Suriah, Kamis, sehari setelah Israel menyatakan tidak ingin berperang dengan negara musuhnya itu. "Sikap kami sama. Kami siap memulai lagi perundingan perdamaian, kami ingin mengambil tindakan bagi perdamaian. Kami mengikuti secara cermat pernyataan-pernyataan (Israel)," kata pejabat yang tidak bersedia disebutkan namanya itu kepada AFP. Perdana Menteri Israel Ehud Olmert mengatakan dalam pernyataan yang dikeluarkan kantornya, Rabu, negaranya tidak ingin berperang dengan Suriah. Berbicara pada pertemuan kabinet keamanan yang dipusatkan pada masalah Damaskus, Olmert mengatakan, pesan itu telah disampaikan kepada Suriah melalui saluran-saluran diplomatik. Namun, pejabat Suriah itu mengatakan, ia meragukan keinginan Israel bagi perdamaian. "Kami tidak banyak berharap mengenai perubahan," katanya. Rabu, AS dan Israel menyatakan setelah perundingan tingkat tinggi di Washington, waktunya mungkin belum tepat bagi Israel untuk memulai lagi perundingan dengan Suriah, yang memutuskan hubungan tujuh tahun lalu. Olmert sementara ini menolak usulan Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk memulai lagi perundingan perdamaian dengan mengatakan, Damaskus harus terlebih dulu berhenti mendukung kelompok-kelompok garis keras seperti Hizbullah dan kelompok pejuang Palestina Hamas. Olmert diperkirakan membahas masalah Suriah itu dengan Presiden AS George G. Bush ketika kedua pemimpin tersebut bertemu di Washington pada 19 Juni. Perundingan perdamaian yang disponsori AS antara Suriah dan Israel gagal pada 2000 karena masalah pengembalian Dataran Tinggi Golan, sebuah daerah strategis yang direbut Israel 40 tahun lalu selama perang enam hari dan kemudian dicaploknya pada 1981.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007