Baghdad (ANTARA News) - Wartawati kantor berita mandiri Suara Irak (Aswat Iraq) Sahar Hussein Haydari Kamis siang tewas ditembak di lingkungan Hadbaa, Mosul, kata kantor berita itu mengutip keterangan sumber polisi. Namanya ada di antara nama lain dalam daftar yang disebut Emir Negara Islam Irak di Mosul, kata wakil kepala polisi Mosul Mohammad Wakaa kepada Suara Irak. Presiden Persatuan Wartawan di wilayah Kurdistan Irak Abdul Ghani Ali Yehya menyatakan "Haydari, anggota kelompok itu, diikuti dan dijadikan sasaran oleh kelompok bersenjata". "Dia korban baru bagi pers Irak," tambahnya dikutip media transnasional. Sahar Hussein Haydari tinggal di Mosul, 400 kilometer utara Bagdad, dan bekerja untuk sejumlah organisasi media. Dilahirkan di Baghdad pada 1962 dan memegang gelar sarjana muda di media, Haydari bergabung dengan Suara Irak pada 11 Januari 2004. Dia meninggalkan suami dan tiga puteri. Wartawan menjadi korban di Irak, dengan sedikit-dikitnya 12 tewas pada Mei, angka bulanan tertinggi sejak awal serbuan pimpinan Amerika Serikat untuk menumbangkan Presiden Saddam Hussein tahun 2003, kata pengamat media.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007