New York (ANTARA News) – Starbucks menutup situs e-commerce mereka di Amerika Serikat (AS) untuk mendorong lebih banyak pendatang di toko mereka.

Sejak Minggu, pembeli di toko online waralaba kopi itu (store.starbucks.com) diarahkan untuk membuat sebuah akun online untuk pengambilan di toko Starbucks setempat untuk pesanan minuman, biji kopi dan perlengkapan minum kopi lainnya

"Kami tidak bisa menjamin ketersediaan produk apa pun di toko, namun kami tahu kalian akan menemukan banyak pilihan yang bisa dinikmati," kata perusahaan tersebut, dikutip dari AFP.

Langkah tersebut diambil di tengah pukulan industri akibat kebangkitan e-commerce menekan sebagian besar toko retailer dan mengancam ratusan mal di seluruh AS.

Sebagian besar retailer menciptakan penjualan langsung ke konsumen, sebuah strategi yang juga diambil sejumlah brand seperti Nike yang menekankan penjualan di e-commerce karena outlet distribusi tradisional mengalami kesulitan bertahan.

Starbucks telah menyatakan berkomitmen untuk memperkuat keterlibatan mereka secara digital dengan konsumen ditengah “guncangan” bagi retalier, kata CEO Kevin Johnson pada Juli lalu.

Tetapi, kata Johnson, kerja sama komersial dengan perusahaan digital lebih menguntungkan dalam beberapa hal.

Produk Starbucks masih akan tersedia di toko online lainnya, seperti Amazon, menurut analis di Morningstar, R.J. Hottovy.

Menurut Hottovy, Starbucks sepertinya memahami lebih baik fokus mengembangkan toko daripada bisnis online mereka serta bekerja sama dengan platform online lainnya.

Penerjemah:
Editor: Monalisa
COPYRIGHT © ANTARA 2017