Barcelona (ANTARA News) - Pelatih Barcelona Frank Rijkaard dan para pemainnya sepertinya telah melempar handuk tanda menyerah dalam perebutan gelar Liga Utama Spanyol usai ditahan imbang 2-2 oleh Espanyol, Sabtu. Barca dan pemimpin klasemen Real Madrid sama-sama memiliki 73 poin tetapi klub Catalan itu kalah "head-to-head" dari pesaing abadi mereka itu. Jika Madrid menang atas Real Mallorca di kandang sendiri pekan depan, tiga poin yang didapat akan memberi mereka gelar La Liga yang ke-30 sementara Barcelona harus melawat ke tim yang telah dipastikan degradasi Gimnastic Tarragona sambil berharap Real terpeleset. "Hasil imbang ini seperti kalah karena kami ingin memenangi liga, tetapi kami tidak akan menyerah hingga berakhir," kata Rijkaard yang sangat kecewa. Barcelona melepas dua poin penting ketika Raul Tamudo mencetak gol 25 detik sebelum pertandingan berakhir yang membuat Espanyol menyamakan kedudukan. "Itu pukulan yang telak. Itu terjadi karena kurang konsentrasi. Kami masih berjuang di liga tapi sepertinya kini jalan semakin menanjak. Kami memiliki peluang tetapi tidak bisa memanfaatkannya," tutur pelatih asal Belanda itu. "Namun, yang terjadi hari ini bisa menimpa semua tim. Sekarang kami harus bangkit dan tidak kehilangan harga diri," lanjutnya. "Itu pertandingan yang buruk tetapi pertandingan ini adalah refleksi dari apa yang telah menimpa kami sepanjang musim ini. Kami memberi jalan untuk Real Madrid dan jika mereka memenangi pertempuran untuk merebut gelar, itu terjadi karena kesalahan kami," kata gelandang Barca Xavi yang dengan jujur mengakui kesalahan timnya. "Semuanya kini berbalik menguntungkan Real Madrid," tambah anggota tim nasional Spanyol itu. "Skuad kami berantakan," tambah penjaga gawang Barcelona Victor Valdes yang sempat menikmati kejayaan dengan merebut gelar juara La Liga dan Liga Champions musim lalu namun kini sepertinya akan mengakhiri musim dengan tangan hampa, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007