Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Dewan Syura Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), mempersilakan PKB Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta mendukung siapa pun calon gubernur yang sudah ada, menyusul gagalnya pencalonan Agum Gumelar. "Saya sudah menyatakan kepada Nursyahbani Katjasungkana dan pimpinan PKB DKI bahwa mereka dapat saja mendukung siapa pun, tapi jelas bukan pilihan yang bersih," kata Gus Dur dalam pesan singkat (SMS) yang ditujukan pada pers di Jakarta, Senin. Nursyahbani yang dimaksudnya adalah Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB DKI Jakarta. Saat ini dua pasang calon telah mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI, yakni Adang Daradjatun-Dhani Anwar yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Fauzi Bowo-Prijanto yang diusung koalisi 20 partai. Gus Dur, yang Presiden RI periode 1999-2001, menyatakan bahwa tidak akan turut mendukung siapa pun dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta pada Agustus 2007. "Saya menyatakan tidak turut mendukung siapa pun dalam pemilihan gubernur DKI dan wakilnya," kata Gus Dur. Ia sebelumnya menjagokan Agum Gumelar, menyusul mundurnya Sarwono Kusumaatmadja sebagai calon dari PKB. Gus Dur mengaku kecewa dengan gagalnya Agum menjadi calon gubernur DKI dan menuding hal itu disebabkan adanya intervensi dari Istana Kepresidenan. Agum disebut-sebut telah dipanggil oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan diminta tidak turut bertarung dalam Pilkada DKI. "Karena Presiden telah ikut campur dalam Pilkada DKI, maka saya tidak lagi turut serta karena sudah dihambat haknya untuk menentukan sendiri calon yang diusulkan," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007