Jakarta (ANTARA news) - Departemen Komunikasi dan Informasi (Depkominfo) menargetkan pada 2008 nanti di seluruh desa Indonesia telah memiliki sambungan telepon, sehingga pengembangan wilayah dapat terbantu. Depkominfo melalui program 'Universal Service Obligation' (USO) akan membangun jaringan telekomunikasi di 38 ribu desa yang masih 'blanc spot'. Pada 2007 ini telah diagendakan 18 ribu desa, dan 2008 nanti 20 ribu desa, kata Menkominfo Muhammad Nuh di sela-sela Seminar Kebangkitan Indonesia, di Universitas Indonesia, Depok, Selasa. Menurut dia, anggaran yang disiapkan untuk 2007 ini mencapai Rp500 miliar dan pada 2008 Rp800 miliar hingga Rp1,2 triliun. Dana tersebut, lanjutnya, berasal dari pendapatan negara bukan pajak atau PNBP Depkominfo yang berasal dari kontribusi masing-masing operator jaringan telekomunikasi. "Itu dari PNBP Depkominfo dari operator telepon yang diminta kontribusinya sebesar 1,25 persen dari pendapatan kotor mereka. Dulu hanya 0,75 persen, sekarang jadi 1,25 persen," katanya. Untuk lokasi-lokasi daerah-daerah program USO, dijelaskannya berada di seluruh Indonesia, kecuali DKI Jakarta dan Yogyakarta karena dianggap telah memeiliki infrastruktur telekomunikasi yang sudah terjangkau di seluruh daerah. "Di Jawa Timur saja ada sekitar 2.300 desa yang masih `blanc spot," tambahnya. Dia juga mengungkapkan bahwa jaringan itu tidak hanya menggunakan kabel, tetapi juga bisa menggunakan sistem 'wireless' dan 'wimac'. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007