Jakarta (ANTARA News) - Suku bunga pinjaman (lending rate ) secara umum diperkirakan sulit untuk mencapai satu digit atau di bawah 10 persen pada tahun ini, meski suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) sudah mencapai 8,50 persen, kata Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib. "'Lending Rate' akan bisa satu digit, apabila BI Rate turun lagi," ujarnya di Jakarta, Selasa. Ia mengatakan, apabila bunga pinjaman berada satu digit, maka biaya dana perbankan yang realistis harus sekitar empat persen, ditambah marjin lima persen. "Namun, biaya dana untuk mencapai level tersebut sangat sulit, kecuali melakukan efisiensi yang sangat tinggi," ucapnya. Menurut dia, Bank Indonesia (BI) sendiri diminta jangan terlalu cepat menurunkan bunga acuan itu, karena para pelaku asing dikhawatirkan akan mengalihkan dananya yang selama ditempatkan di pasar domestik, seperti pasar saham dan pasar uang. Suku bunga pinjaman saat ini berkisar antara 13 sampai 15 persen untuk bisa satu digit diperkirakan akan tercapai pada tahun depan, katanya. Ia mengatakan, sebenarnya masalahnya bukan bunga mencapai satu digit, tapi bagaimana sektor riil bisa bergerak yang didukung investor asing maupun para pengusaha aktif melakukan ekspansinya. "Investasi di dalam negeri masih belum menggembirakan, karena investor asing masih ragu-ragu menempatkan dananya, mereka menuntut kepastian hukum, dan kenyamanan berinvestasi," katanya. Menurut dia, apabila suku bunga pinjaman sudah berkisar antara 10 sampai 11 persen sebenarnya pasar sudah cukup kondusif bagi dunia usaha. Penurunan BI Rate itu sendiri sebenarnya menjadi sentimen positif untuk mendorong percepatan pertumbuhan sektor riil, katanya. Ia mengatakan, bunga satu digit memang bisa tercapai kalau ada kesempatan. Kita menunggu kesempatan untuk menurunkan suku bunga pinjaman sampai satu digit untuk mendorong dunia usaha aktif melakukan pinjaman ke bank. Perbankan yang aktif menyalurkan kredit dan dunia usaha berjalan dengan baik didukung masuknya investor asing ke pasar domestik, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tumbuh dengan cepat, ucapnya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007