Jakarta (ANTARA News) - Astika Suprapto dinobatkan sebagai juara pertama kompetisi pencarian bakat bagi perancang muda Lomba Perancang Mode 2017 yang digelar Femina Group.




Perempuan berusia 26 tahun itu mengusung tema rancangannya, Misplaced, yang merepresentasikan dirinya sendiri dalam ajang yang mulai digelar sejak 1979 ini.




"Misplaced itu saya sendiri. Saya keluar dari Indonesia ke beberapa negara selama beberapa waktu, tapi lama-kelamaan saya menyadari bahwa di dalam diri saya itu Indonesia banget," ujar lulusan International Fashion Academy (IFA) Paris ini.




Astika merancang produk dengan menggabungkan karakter kebudayaan Indonesia yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar di luar negeri.




Sementara itu, perwakilan salah satu dewan juri yang juga desainer ternama Musa Widyatmojo menyampaikan, Astika memiliki kelebihan tersendiri dalam menuangkan rancangannya.




Selain itu, menurut Musa,perempuan berkulit sawo matang itu mengetahui dengan baik kemauan pasar Eropa terhadap produk-produk mode yang diinginkan, terutama dari Indonesia.




"Dia itu tahu betul pasar Eropa maunya apa. Kalau dilihat dari rancangannya, dia membuat coat, terlihat simple, tapi sebetulnya itu sangat detail. Mulai dari batiknya, motif-motifnya, itu detail sekali," ungkap Musa.




Tahun ini, Femina menggelar LPM untuk yang ke-28 kalinya dengan mengusung tema Urban Identity, di mana para peserta ditantang untuk menginterpretasikan desain busana ready to wear untuk gaya hidup urban.




Selain Astika, pemenang kedua ajang ini adalah Caramia Sitompul dengan tema desain City Vibes Only, Anthony Tandiyono dengan tema desain Sinful Light dan pemenang favorit Retnayu Jiwangga dengan tema Order of the Past.

Pewarta: Sella Gareta
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2017