Canberra (ANTARA News) - Duta Besar RI untuk Australia dan Vanuatu, TM Hamzah Thayeb, mengatakan Muslim Australia senantiasa melibatkan Indonesia dalam banyak kegiatan positif, seperti dialog perdamaian yang melibatkan para akademisi dan tokoh dari beragam agama dan kepercayaan di negara benua itu. Dubes Thayeb di Canberra, Rabu, mengemukakan kegiatan terakhir umat Islam Australia dimana pihaknya diundang untuk berpartisipasi adalah konferensi perdamaian dan harmoni antar-kepercayaan yang diselenggarakan Lembaga Pendidikan Islam "Al-Faisal" Sydney, 8-10 Juni lalu. Dalam konferensi yang dihadiri Menteri Luar Negeri Alexander Downer itu, ia mengatakan ia mendapat penegasan dari Menlu Downer bahwa kementeriannya akan mengirimkan para tokoh Muslim Australia ke berbagai negara di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. "Program ini tidak hanya memberikan penekanan pada Islamnya semata, melainkan juga dimaksudkan untuk memperluas jaringan dan kontak antar-Muslim. Ini tentu menjadi bagian dari peningkatan hubungan 'people-to-people' (antarwarga) yang akan mendukung hubungan antarnegara," katanya. Konferensi perdamaian dan harmoni yang digagas dan diselenggarakan Pusat Budaya Islam Australia (AICC) dan Kolese Al-Faisal itu diisi dengan dialog antar-keimanan dari para wakil Islam, Kristen, dan Yahudi Australia. Panel diskusi melibatkan para tokoh antar kelompok agama, seperti Shaikh Shafiq R. Abdullah Khan, Dr. Saleh H.Al Aayed, Dr. Ameer Ali, Dr. Keith Rowe, Jeremy Jones, Ibrahim Attallah, "Uskup Agung Aghan Baliozian", Dr. Ibrahim Abu Mohammad, dan Dr. Mohammad Al Nakeeb. Dari sekitar 20-an juta jiwa penduduk Australia, sekitar 400 ribu orang di antaranya menganut Islam. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007