Banda Aceh (ANTARA News) - Kalangan santri pondok pesantren salafiah menyatakan mendukung pembentukan partai lokal Thaliban Aceh yang telah digagas sejumlah pemuka agama Islam di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). "Saya pribadi sangat mendukung pembentukan partai lokal Thaliban Aceh sebagai pihak yang diharapkan dapat menyampaikan aspirasi ratusan ribu santri di legislatif (DPR) Aceh nanti," kata Tgk Nawawi Hakimis, di Banda Aceh, Rabu. Nawawi santri dari salah satu pondok pesantren di Kabupaten Nagan Raya itu menilai selama ini banyak pemikiran yang digagas dan lahir dari kalangan santri, namun tidak seluruhnya ditampung di pemerintahan dan lembaga legislatif. "Salah satu pemikiran kehidupan Islami sesuai tuntunan syariat Islam dalam berbagai aspek belum sepenuhnya diwujudkan pemerintah sekarang. Ke depan kita berharap masalah tersebut bisa terwujud melalui partai Thaliban Aceh," katanya. Tgk Hasbi Al-Bayuni santri lainnya menyatakan, masalah partai lokal berbasis Islam perlu dideklarasikan segera untuk mengimbangi pemikiran yang terindikasi mengarah pada tujuan sekulerisme di daerah ini. "Saya berpendapat bahwa hampir 80 persen partai lokal yang telah dideklarasikan sesuai dengan semangat undang undang No.11/2006 tentang Pemerintahan Aceh (UUPA) itu mengenyampingkan penegakan syariat Islam di daerah ini," katanya. Karena itu, Hasbi menilai wacana pembentukan partai lokal sangat tepat, sebagai upaya menyerap aspirasi masyarakat muslim mewujudkan sistem pemerintahan sesuai syariat Islam kaffah (menyeluruh) di provinsi berjuluk Serambi Mekah. Sementara Ketua Umum Rabithah Thaliban Aceh (RTA), Tgk H Faisal Aly, menjelaskan pihaknya telah bertekad untuk melahirkan partai lokal menyusul dukungan dari berbagai daerah di provinsi tersebut. "Partai lokal bukan lagi wacana, tapi kami memastikan kapan waktu yang tepat untuk mendeklarasikan. Hampir seluruh pimpinan pondok pesantren dan ulama memberi dukungan bagi terbentuknya partai lokal tersebut," ujar dia.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007