Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah mengarahkan dan mendorong pelaku usaha melakukan investasi pembangunan pabrik semen di luar pulau Jawa mengingat pertumbuhan permintaan semen yang tinggi terjadi justru di wilayah tersebut tersebut, di samping masalah ketersediaan bahan baku. Hal itu dikemukakan Sekjen Departemen Perindustrian (Depperin) Agus Tjahajana pada konferensi semen internasional (Intercem) ke-10, di Jakarta, Rabu, mengingat pada 2011 Indonesia akan menghadapi kelangkaan semen bila tidak ada investasi baru pada 2007-2008. "Dengan asumsi pertumbuhan permintaan semen setiap tahunnya mencapai sekitar delapan persen, maka dengan kapasitas yang ada sekarang pada 2011 produksi dan kebutuhan semen akan sama, padahal untuk amannya perlu ada investasi baik perluasan maupun pembangunan pabrik baru," ujarnya. Saat ini kapasitas industri semen nasional mencapai sekitar 47 juta ton dan pada 2006 permintaan semen di dalam negeri mencapai sekitar 31 juta ton. Agus optimis pertumbuhan permintaan semen pada beberapa tahun ke depan akan lebih tinggi diatas rata-rata permintaan selama lima bulan tahun ini yang mencapai sekitar 8,1 persen. "Pada 2005 pertumbuhan permintaan semen mencapai 5,2 persen dan pada 2006 hanya tumbuh 2,1 persen akibat kenaikan harga minyak dunia. Pada lima bulan pertama 2007 kenaikan konsumsi semen sudah mencapai sekitar 8 persen dan akhir tahu diperkirakan bisa lebih tinggi lagi," ujarnya. Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) pada Januari-Mei konsumsi semen di Indonesia mencapai sekitar 12,83 juta ton naik dibandingkan periode yang sama tahun 2006 yang mencapai sekitar 11,87 juta ton. Menurut Agus, pertumbuhan permintaan semen yang tinggi masih akan terjadi di luar pulau Jawa. Tahun 2006, permintaan semen di Sumatera tumbu sekitar 8,1 persen, sedangkan di Jawa minus (-2) dua persen, permintaan semen di Kalimantan tumbuh 5,3 persen, Sulawesi 10,9 persen, Maluku sebesar 8,6 persen, dan Papua tumbuh 8,6 persen. Karena itu, katanya, pemerintah mengarahkan agar investor baik yang sudah ada maupun baru akan melakukan pembangunan pabrik semen, menanamkan investasinya di luar Pulau Jawa. Ia mengatakan saat ini dari sembilan industri semen di Indonesia, sebagian besar berada di Pulau Jawa, sedankan sisanya di Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, dan Nusa Tenggara Timur. "Bahan baku semen seperti kapur, pasir silica, tanah lempung, dan pasir besi, tersebar luas dan depositnya besar di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di tempat yang belum ada pabrik semennya seperti Sumatera, Kalimantan Timur, Maluku, dan Papua," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007