Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani mengatakan gotong royong merupakan kunci sukses untuk mengimplementasikan Peraturan Presiden Nomor 95/2017 tentang Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional.

"Hal-hal yang berkaitan dengan Perpres 95/2017 itu, harus ada persamaan persepsi dan mensinergikan antara semua pihak mulai Kemenpora, KONI dan cabang olahraga," kata Puan Maharani selepas rapat tingkat menteri, Kompleks Kemenko PMK, Jakarta, Rabu.

Puan menjelaskan dalam Perpres 95/2017 tersebut, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) sebagai induk cabang olahraga mendapat tugas meningkatkan prestasi atlet, khususnya jelang Asian Games 2018, dan juga pengawasan serta pendampingan bersama Kemenpora.

Kemenpora nantinya akan langsung berkoordinasi dengan KONI untuk menjadi jembatan dengan fungsi sebagai pengawas dan pendamping terhadap cabang olahraga yang memiliki tanggung jawab sebagai pelaksana peningkatan prestasi.

"Jadi intinya, yang sekarang bertanggung jawab bukan hanya Kemenpora dan KONI, akan tetapi, cabang olahraga juga memiliki peran di sini, karena yang mengetahui atletnya dan prestasinya seperti apa, itu cabang olahraganya sendiri," ujar dia.

Puan mengatakan gotong royong dalam implementasi Perpres juga melingkupi anggaran yang langsung disalurkan ke cabang olahraga dari Kemenpora, sedangkan KONI mendampingi dan melakukan pengawasan dengan harapan tidak ada lagi pencairan yang molor mengenai akomodasi, uang saku, termasuk sarana dan prasarana.

Dalam pembukaan rapat itu, Puan menyebut soal rencana pelatihan performa tinggi dan anggarannya.

"Rencana pelatihan performa tinggi dan anggarannya, Kami minta agar dapat diselesaikan Bulan Desember nanti agar antara Januari – Februari tahun depan (2018-red)  dapat mulai memanfaatkan anggaran. Dengan begitu, segala hambatan seperti di masa lalu tidak terjadi lagi. Kita jadi dapat berkonsentrasi penuh terhadap prestasi atlet Indonesia yang berlaga di Asian Games nanti sesuai rencana," katanya.

Senada dengan itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi juga menilai harus ada gotong royong dalam implementasi Perpres termasuk soal anggaran yang kerap kali dipersalahkan menjadi penyebab merosotnya prestasi olahraga Indonesia.

"Harus bersamaan jangan ada lagi kambing hitam dan faktor-faktor tertentu menjadi alasan merosotnya prestasi. Kalau kita tarik ke belakang jauh sebelum kita ada atlet, kita berjuang untuk Merah Putih tanpa ada pretensi apapun, tapi merah putih di dalamnya. Nah saya ingin mengetuk kembali semangat itu, bahwa soal teknis jangan menghalangi bertempur," ujar Imam.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2017