Sabang, Aceh, (ANTARA News) - Sebanyak 39 anak buah kapal (ABK) KM Sinar Bahagia yang ditangkap Tentara Angkatan Luat India tiga hari lalu mendapat perlakuan baik.

Salah seorang nelayan Aceh Basri yang ikut ditangkap mengatakan, saat kapal dengan bobot 120 gross tonage (GT) ditangkap tidak terjadi kekerasan dan semua nelayan diintrogasi secara baik-baik oleh petugas keamanan Andaman, India.

"Meskipun wajah mereka (Tentara Angkatan Laut India) seram semua, tapi baik dan saat diperiksa kami semua diperlakukan dengan baik oleh pihak keamanan di sana," kata Basri di Dermaga Lanal Sabang, Provinsi Aceh, Jumat.

Ia menceritakan, sebelum ditangkap Tentara Angkatan Laut India, baling-baling kapal KM Sinar Bahagia tersangkut jaring atau sampah di laut lepas Samudera Hindia dan setelah sampah itu dibersihkan seketika itu Kapal Tentara Angkatan Laut India merapat di lambung kapal nelayan Aceh.

"Helikopeter terbang rendah di atas kapal kami dan sekitar setengah jam kemudian kapal Tentara Angkatan Laut India sandar di lambung kapal kami dan tentara itu naik ke atas kapal. Lalu 11 orang nelayan Aceh diperintahkan naik ke kapal India termasuk saya," tuturnya.

Kemudian KM Sinar Bahagia diperintahkan untuk mengikuti Kapal Tentara Angkatan Laut India dan selama itu tidak terjadi kekerasan fisik terhadap semua nelayan Aceh.

"Kami dimintai KTP, setelah itu mereka foto dan saya tidak tau apa yang disampaikan tentara India tersebut," katanya.

"Kami sangat berterimaksih kepada TNI Angkatan Laut Indonesia yang sudah menjemput kami di negara orang dan kami dikawal hingga sampai di tanah air. Hanya Allah lah yang mampu membalas jasa mereka (TNI-AL)," ujarnya.

Kapal KRI Imam Bonjol 383 menjemput serta memulangkan sebanyak 39 orang nelayan Aceh yang ditahan otoritas Andaman, India tiga hari lalu sudah tiba di dermaga Lanal Sabang, Provinsi Aceh, Kamis.

Baca: KRI Imam Bonjol pulangkan 39 nelayan Aceh dari India

Pewarta: Irman Yusuf
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2017