Rafah, Mesir (ANTARA News) - Sebanyak 40 polisi Palestina yang setia pada kelompok sekular Fatah menyeberangi perbatasan menuju Mesir untuk menyelamatkan diri dari pertempuran dengan kelompok garis keras Hamas di Jalur Gaza, Rabu, kata satu sumber keamanan Mesir. "Mereka menyatakan melarikan diri karena khawatir akan keselamatan mereka karena berkobarnya bentrokan," kata sumber itu, yang menambahkan bahwa pasukan tambahan Mesir telah ditempatkan di perbatsan 40 kilometer itu untuk mencegah arus pengungsi lebih lanjut. Polisi-polisi itu adalah anggota pasukan keamanan preventif yang kantornya di kota Khan Yunis, Gaza selatan, hancur dalam serangan bom hebat Rabu pagi di tengah meningkatnya pertempuran antara kedua kubu yang bersaing itu. Sekitar 10 warga sipil Palestina juga memasuki Mesir setelah membuat sebuah lubang di dinding beton yang memisahkan sisi-sisi perbatasan Palestina dan Mesir di kota perbatasan terbelah Rafah, kata sumber yang sama. "Lusinan orang Palestina telah berkumpul di dekat dinding itu untuk berusaha menyelamatkan diri ke Mesir, membuat pihak berwenang Mesir menempatkan pasukan keamanan tambahan dalam jumlah besar untuk mencegah penyusupan ini," kata sumber itu. Sementara itu, lima orang tewas ketika gerilyawan Hamas menyerang markas pasukan keamanan preventif di Khan Yunis, Rabu, kata beberapa pejabat medis. Sejumlah mayat lagi masih terperangkap di bawah puing-puing markas itu, yang hancur dalam ledakan setelah gerilyawan Hamas menggali sebuah terowongan di bawah bangunan itu dan memasang bom. Dengan kematian-kematian terakhir itu, sedikitnya 16 orang tewas dalam bentrokan-bentrokan Rabu antara Hamas dan pasukan yang setia pada Presiden Mahmud Abbas dan kelompok Fatah kubunya. Sekitar 25 orang tewas dalam pertempuran Selasa. Secara keseluruhan 63 orang lagi tewas sejak bentrokan-bentrokan internal meletus Kamis lalu antara kedua kelompok Palestina tersebut, demikian laporan sejumlah kantor berita transnasional layaknya AFP dan DPA. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007