Jakarta (ANTARA News) - Anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) DPR, Abdullah Azwar Anas, menilai rencana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengadakan pertemuan dengan pimpinan DPR terkait interpelasi soal nuklir Iran sebagai langkah maju. "Ini langkah maju," kata Azwar yang merupakan salah seorang penanda tangan usul interpelasi DPR itu ketika dihubungi via telepon dari Jakarta, Kamis. Namun, mantan ketua umum Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) itu menilai langkah Presiden Yudhoyono yang akan berbicara dengan pimpinan DPR itu belum cukup. "Tak selesai di situ. Kita berharap Presiden tak hanya menemui pimpinan DPR, tapi menempuh mekanisme yang ada dengan datang ke sidang paripurna. Kenapa harus pertemuan setengah kamar (pertemuan terbatas, red) ," kata Azwar yang sedang berada di Surabaya. Politisi muda yang juga termasuk pengusul interpelasi soal bencana lumpur Lapindo itu mengakui bahwa tata tertib DPR membolehkan Presiden mewakilkan kehadirannya pada para menteri. Namun demikian, kata Azwar, di dalam persoalan yang sedemikian penting dan menjadi sorotan luas di masyarakat, maka jauh lebih baik Presiden hadir sendiri untuk memberi penjelasan. "Atau jangan-jangan kritik yang disampaikan PDIP benar bahwa Presiden hanya berani bertemu pimpinan Dewan," katanya. Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Hatta Radjasa di Istana Kepresidenan, Kamis (14/6), menjelaskan Presiden Yudhoyono bersedia mengadakan pertemuan dengan pimpinan DPR untuk membahas agenda jawaban Presiden terhadap hak interpelasi DPR soal dukungan pemerintah terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB pada Iran. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007