Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) bersama bank umum, penyelenggara kredit dan asosiasi perbankan mengeluarkan cetak biru edukasi nasabah sebagai langkah untuk menciptakan pemahaman masyarakat terhadap berbagai kegiatan perbankan. Edukasi ini ditandatangani bersama oleh kelompok kerja yang dibentuk BI dengan anggota 14 bank umum (konvensional maupun syariah), satu Bank Perkreditan Rakyat (BPR), satu asosiasi penyelenggara kartu kredit, tiga asosiasi perbankan dan satu lembaga penyelenggara kartu kredit bukan bank. Direktur Direktorat Penelitian dan Peraturan Perbankan BI Halim Alamsyah, saat membuka acara penandatanganan komitmen edukasi nasabah, di Gedung BI, Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa komitmen untuk melaksanakan program edukasi ini menjadi implementasi program terakhir (prioritas) enam pilar Arsitektur Perbankan Indonesia (API). Menurut dia, dengan adanya edukasi ini, masyarakat dapat memilih produk dan jasa bank melalui pertimbangan yang matang serta berdasarkan informasi yang jelas dan memadai. Halim juga menjelaskan, sejak diluncurkannya Arsitektur Perbankan Indonesia (API) pada awal 2004, BI melalui program dalam enam pilar telah menetapkan empat program prioritas, yakni penyusunan mekanisme pengaduan nasabah di bank, pembentukan lembaga mediasi dan penyusunan standar transparansi informasi produk perbankan. Tiga program utama telah diimplementasikan dengan penerbitan ketentuan pada 2005 dan 2006, sementara program keempat mulai implementasi pada 2007 dengan menggalang komitmen bersama dari berbagai institusi dan asosiasi yang berada dalam sistem perbankan untuk melaksanakan edukasi perbankan ke masyarakat. Dia juga mengungkapkan bahwa edukasi perbankan saat ini telah dilaksanakan, namun di lingkup terbatas. Dengan melihat ini, lanjut Halim, BI memandang bahwa edukasi perbankan untuk masyarakat akan lebih efektif apabila dilakukan melalui kerjasama di antara lembaga-lembaga yang ada dalam sistem perbankan.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007