Jakarta (ANTARA News) - Jalan inspeksi Tanah Abang sejak beberapa waktu lalu banyak diberitakan media karena berdirinya hunian berupa bedeng-bedeng liar.

ANTARA News pertengahan pekan ini mendatangi tempat tersebut.  Para pemukim di tempat tersebut menolak untuk berbicara dengan wartawan, sehingga kami mencari tahu soal bedeng tersebut dari warga di perkampungan terdekat pemukiman tersebut.

"Bedeng-bedeng itu sudah ada dari dulu, ditertibkan, lalu ada lagi. Selalu begitu. Kata orang tua saya, waktu saya lahir tahun 1974, malah sedang marak-maraknya, sekarang sudah tak sebanyak dulu," kata Yusuf, warga jalan Tenaga Listrik, Tanah Abang Jakarta Pusat.

Ia mengatakan, setiap kali ada penertiban, para pemukim liar tersebut bubar tapi masing-masing mencari kontrakan di sekitar lokasi.

"Nanti sekitar tiga bulanan kemudian, penjagaan aparat udah berkurang, mereka balik lagi," kata Yusuf.

Dia menilai para pemukim liar tersebut tidak ingin terikat aturan atau norma warga sehingga  memilih untuk membuat bedeng liar, bukan bergabung ke perkampungan yang telah ada.

"Mereka tidak ganggu warga, cuma citra mereka kan kurang baik, jadi warga risih. Ada dugaan pelacuran tapi kan itu ga pernah terang-terangan," kata dia.

Apakah para pemukim tersebut "orang lama"? , tanya ANTARA News.

"Kadang ada juga orang lama , kan kadang-kadang hapal mukanya, ngenalin, tapi juga banyak orang barunya juga, warga sini ga tau mereka dari mana, kan identitas juga tidak tahu karena tidak lapor," kata Yusuf.

"Banyak yang berkeluarga, tapi kan kita tidak tahu keluarga beneran atau enggak," katanya. Ketika ditanya bagaimana sikapnya terhadap pemukim tersebut, Yusuf hanya mengatakan warga ingin lingkungan mereka tidak bercitra negatif.

(mgg Fadhil Hussen/ Egy Mahstya)

Pewarta: pewarta
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2017