Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengimbau kepada insan media massa di Indonesia agar menggunakan kebebaan pers dan ruang demokrasi dengan bertanggungjawab sehingga rakyat mendapat manfaat yang baik dari pemberitaan media massa. "Saya imbau agar pemimpin media massa menggunakan kebebasan pers sebaik-naiknya sehingga rakyat berterima kasih terhadap media massa, dan jadilah pilar kehidupan demokrasi," ujar Presiden dalam acara "Parade Puisi Kebangsaan Meniti Jejak Republik" di Jakarta, Kamis malam. Presiden yang hadir dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun Koran Jurnal Nasional yang pertama ini mengatakan media massa mempunyai peranan penting dalam kehidupan bangsa dan pembangunan bangsa menuju adil, demokratis, damai, dan sejahtera. "Oleh karena itu kita semua berharap kepada media massa agar betul-betul mengekspresikan kebebasan pers disertai dengan akhlak yang baik dan bertanggungjawab," ujarnya yang pada acara itu juga membacakan sebuah puisi. Yudhoyono yang hadir bersama Ibu Ani Yudhoyono dalam kesempatan itu membacakan puisi berjudul "Harmoni tentang Kebebasan dan Kedamaian". Puisinya ini mengundang decak kagum penonton karena dibacakan tanpa teks dan merupakan improvisasinya di atas panggung. "Ini spontan saja, mengekspresikan hati saya mengenai harmoni tentang kebebasan dan kedamaian," ujarnya. Dalam pidato yang dilanjutkan dengan membaca puisi itu Yudhoyono sebenarnya membawa sebuah buku kumpulan puisinya berjudul "Taman Kehidupan" yang dirilis pada 2004, namun akhirnya ia memilih membaca puisi dengan improvisasi. "Puisi-puisi dalam buku ini merupakan ekspresi saya yang kadang sedih, senang, berbicara pada alam, dan berbicara pada masyarakat," demikian Yudhoyono.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007